0
Tuesday 31 July 2018 - 05:33
Mesir dan Konflik Palestina:

Presiden Mesir Serukan Perdamaian Sejati Israel-Palestina

Story Code : 741361
Abdel Fattah Al Sisi - residen Mesir.jpg
Abdel Fattah Al Sisi - residen Mesir.jpg
"Saya menyampaikan kepada masyarakat Zionis Israel bahwa ada peluang yang sangat besar bagi kestabilan dan perdamaian sejati di wilayah ini, dengan menemukan penyelesaian bagi masalah ini," kata As-Sisi saat menjawab pertanyaan dalam konferensi pemuda dua-hari yang diselenggarakan di Cairo University, Mesir.

"Penyelesaian ini sama sekali takkan bertentangan dengan kestabilan dan keamanan kalian," kata As-Sisi melalui televisi.

Mengenai laporan yang beredar di media mengenai "Kesepakatan Abad Ini", yang disponsori AS bagi penyelesaian untuk konflik Palestina-Israel, As-Sisi kembali menyampaikan sikap tegas Mesir yang mendukung berdirinya Negara Palestina Merdeka dengan Jerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya, berdasarkan perbatasan pra-1967 dan resolusi terkait PBB.

"`Kesepakatan Abad ini` adalah istilah media dan bukan istilah politik," kata As-Sisi, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam.

"Kami tak bisa menerima apapun yang tak diterima oleh rakyat Palestina dan kami mendukung apa yang mereka dukung," tegasnya.

Presiden Mesir itu mengatakan upaya para pakar di Mesir untuk mencapai perujukan antar-rakyat Palestina "untuk memiliki kepemimpin bersatu bagi perundingan mengenai masalah Palestina".

Konflik Palestina-Israel, yang berlangsung selama beberapa dasawarsa, telah berlangsung sejak Israel menduduki wilayah Palestina dan pembentukan Israel, yang didukung Barat, pada 1948.

Masyarakat internasional menganggap Zionis Israel bertanggung-jawab atas kebuntuan proses perdamaian dengan Palestina akibat kebijakan perluasan permukiman Yahudinya di wilayah Palestina yang diduduki.

Zionis Israel adalah sekutu nomor satu Amerika Serikat di wilayah itu. Presiden AS Donald Trump pada penghujung 2017 telah mengakui Kota Suci Jerusalem sebagai ibu kota Zionis Israel kendati ada penentangan di wilayah tersebut dan masyarakat internasional.[IT/r]
 
 
Comment