Trump Menjatuhkan Sanksi Baru terhadap Hizbullah Lebanon

Trump menandatangani undang-undang sanksi - yang dikenal sebagai Undang-undang Amandemen Pencegahan Pembiayaan Internasional Hizbullah 2018 - terhadap kelompok perlawanan pada hari Kamis (15/10).

"Selama setahun terakhir kami telah menjatuhkan sanksi paling berat yang pernah dikenakan pada Hizbullah - dalam satu tahun, sejauh ini. Beberapa saat yang lalu, saya menandatangani undang-undang yang memberlakukan sanksi yang lebih keras terhadap Hisbullah untuk membuat mereka lebih lapar terhadap dana mereka. Dan mereka kelaparan untuk itu," kata Trump dalam acara di Washington, DC, ketika memperingatan 35 tahun serangan terhadap markas Marinir AS di ibukota Lebanon, Beirut.

Washington telah lama menuduh Hizbullah berada di belakang serangan pemboman 1983, di mana 241 Marinir AS telah tewas.

“Kami akan menargetkan, mengganggu, dan membongkar jaringan operasional dan pembiayaan mereka - di mana mereka memiliki banyak; mereka tidak punya banyak sekarang ... dan kami tidak akan pernah melupakan apa yang mereka lakukan kepada Marinir kami di Beirut," tambah Trump.

Presiden AS juga menggunakan serangan itu untuk mengkritik Iran, mengklaim bahwa Republik Islam adalah "instrumental dalam mendirikan Hezbollah," dan tetap "pelindung utamanya hari ini."

Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sanksi "akan semakin mengisolasi Hizbullah dari sistem keuangan internasional dan mengurangi pendanaannya," menambahkan bahwa "sanksi ini akan menargetkan orang asing dan lembaga pemerintah yang secara sadar membantu atau mendukung Hizbullah, dan jaringan yang berafiliasi dengan Hizbullah."[IT/r]