0
Tuesday 11 December 2018 - 09:59
Arab Saudi dan Palestina:

Mantan Penasihat Senior: Keputusan untuk Membunuh Arafat Disetujui oleh Saudi

Story Code : 766006
Yasser Arafat, Former Palestinian leader.jpg
Yasser Arafat, Former Palestinian leader.jpg
Berbicara dalam sebuah wawancara eksklusif dengan kantor berita berbahasa Arab Shehab Palestina, Bassam Abu Sharif mengatakan mantan presiden AS, George W. Bush, telah menghubungi para pejabat Saudi setelah pertemuan dengan mantan perdana menteri Zionis Israel, Ariel Sharon, di mana likuidasi Arafat dibahas, dan otoritas Saudi setuju.

Abu Sharif melanjutkan dengan mengatakan bahwa rezim Riyadh menyetujui pembunuhan Arafat, karena menganggapnya sebagai penghalang bagi Prakarsa Perdamaian Arab, yang membayangkan apa yang disebut solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina.

“Sharon bertemu dengan Bush di Gedung Putih dan mengatakan kepadanya bahwa dia tidak bisa lagi menepati janjinya untuk tidak menyerang Yasser Arafat secara fisik, karena dia adalah tokoh teror terkemuka dan berkolaborasi dengan Hamas, dan bahwa operasi Hamas dilakukan dengan persetujuan dan berkah dari Arafat,” kata anggota senior PLO.

Abu Sharif menyoroti bahwa Bush menghubungi pejabat Saudi pada hari berikutnya dan memberi tahu mereka tentang masalah ini, dan rezim Al Saud menyetujui keputusan untuk membunuh Arafat.

Penasihat pemimpin almarhum Palestina itu mencatat bahwa buku barunya, berjudul Salty Fish (Ikan Asin), berisi banyak rahasia tentang pembunuhan Arafat; Sheikh Ahmed Yassin, mantan pemimpin gerakan perlawanan Palestina Hamas, yang tewas dalam serangan udara Israel pada 2004; Serta tokoh senior Hamas, Mahmoud al-Mabhouh, yang ditemukan tewas di kamar hotelnya di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 2010.

Arafat, yang memimpin perjuangan bersenjata melawan Zionis Israel pada akhir 1960-an, meninggal karena penyebab yang tidak diketahui di sebuah rumah sakit dekat ibu kota Prancis, Paris, pada 11 November 2004  pada usia 75 tahun.[IT/r]
 
Comment