0
Friday 11 January 2019 - 23:23
AS dan Gejolak Irak:

Pengerahan Pasukan AS di Kirkuk Menyebabkan Kemarahan Irak

Story Code : 771526
US Secretary of State Mike Pompeo with Kurdistan Democratic Party (KDP) chief Masoud Barzani.jpg
US Secretary of State Mike Pompeo with Kurdistan Democratic Party (KDP) chief Masoud Barzani.jpg
Pasukan itu sebagian besar ditempatkan di pangkalan udara K1 yang terletak 15 kilometer dari kota, kata koresponden Press TV di Kirkuk, Kamis (10/1).

Pengerahan itu dikatakan terjadi dengan dalih melawan sisa teroris Takfiri Daesh.

Juru bicara Hashd al-Sha'abi Ali al-Hussaini mengecam kehadiran pasukan AS, mengatakan bahwa kota itu tidak menghadapi ancaman teroris dan Amerika tidak punya alasan untuk berada di sana.

"Menyebarkan pasukan AS di Kirkuk atau kota-kota lain tidak dapat diterima. Ini melanggar perjanjian antara AS dan Irak," kata Hussaini.

Kota ini relatif tenang sejak Kurdi Irak menyerahkan posisi kepada pasukan Irak pada Oktober 2017.

"Semua etnis di sini hidup dalam damai, kehadiran pasukan asing di sini dapat mengganggu perdamaian di Kirkuk," kata seorang warga setempat.

Warga setempat lainnya menyatakan keraguan tentang alasan kehadiran militer asing.

"Kami tidak membutuhkan pasukan asing karena militer Irak, Hashd al-Sha'abi, pasukan Peshmerga dan polisi sudah cukup. Kami hidup damai dengan saudara-saudara kami."

Pada hari Kamis (10/1), Pasukan Operasi Khusus Irak (ISOF) juga dikerahkan di Kirkuk.

Pengerahan ISOF sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan setelah bendera Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) dinaikkan secara ilegal di atas gedung kantor pusat partai politik, menandakan klaim Kurdi yang tidak berdasar terhadap kota tersebut.[IT/r]
 
 
Comment