0
Tuesday 15 January 2019 - 14:06
Iran vs Hegemoni Global:

Iran: AS Harus Belajar dari Kekalahan Beruntun di Timur Tengah

Story Code : 772152
Abu Dhabi
Abu Dhabi's Crown Prince Mohammed bin Zayed Al-Nahyan and US Secretary of State Mike Pompeo.jpg
"AS harus belajar dari kekalahan dari sejumlah kebijakan penghasut perang di wilayah ini selama beberapa dekade terakhir dan tahu bahwa Republik Islam Iran tidak menganggap ancaman AS tersebut dan tidak akan terpengaruh olehnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi kata pada hari Senin (14/1).

Dia menambahkan bahwa para pejabat Amerika berpikir bahwa mereka dapat mencapai tujuan "tidak sah" mereka, yang tidak lain adalah menyebarkan rasa tidak aman di kawasan dan menciptakan ketegangan baru di antara negara-negara kawasan, dengan mengambil tindakan yang melanggar prinsip-prinsip internasional dan Piagam PBB.

"Ini sementara para penghasut perang di Washington tidak mengetahui fakta bahwa Iran akan dengan kuat melanjutkan kebijakan strategis dan berprinsipnya, yang didasarkan pada interaksi damai dan koeksistensi dengan tetangga," kata Qassemi.

Dia menekankan bahwa Iran melalui kewaspadaan dan kebijaksanaannya tidak akan memungkinkan para pejabat AS untuk memenuhi impian jahat mereka.

Berbicara di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada hari Sabtu (12/1), Pompeo mengatakan penarikan AS dari Suriah hanyalah "perubahan taktis" yang tidak akan mengubah kapasitas militernya untuk melawan kelompok teroris Daesh atau Iran.

Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump membuat pengumuman mendadak untuk menarik sekitar 2.000 tentara Amerika dari Suriah, mengklaim bahwa Washington telah mencapai tujuannya mengalahkan Daesh.

Berbicara pada hari Kamis(10/1) pada konferensi pers bersama di Kairo, Mesir, dengan timpalannya dari Mesir Sameh Shukry, menteri luar negeri AS berjanji bahwa keputusan Presiden Trump untuk menarik pasukan Amerika keluar dari Suriah akan tetap dilanjutkan meskipun ada kritik dari beberapa pejabat AS dan Arab.[IT/r]
 
 
Comment