0
Monday 18 February 2019 - 16:03

Rusia: Tidak Ada Solusi Damai dengan Teroris di Idlib

Story Code : 778661
Kelompok Takfiri Front al-Nusra
Kelompok Takfiri Front al-Nusra
Sikap Rusia terhadap kelompok teroris di Suriah tidak bisa diajak kompromi dan menegaskan bahwa kelompok-kelompok tersebut harus dihilangkan, kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin pada Ahad, 17/02/19, di sela-sela diskusi tentang penyelesaian Suriah di Konferensi Keamanan Munich.

Menurut diplomat berpangkat tinggi Rusia itu, 90% wilayah Idlib dikendalikan oleh Jabhat al-Nusra. "Idlib adalah masalah serius, ini mungkin konsentrasi besar teroris di wilayah ini dan mungkin di luar perbatasannya," kata Vershinin.

"Sikap berprinsip kami adalah tidak ada kompromi dengan teroris, mereka harus dihilangkan," tegasnya.

Vershinin menekankan bahwa ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak ada warga sipil yang terpengaruh dan “tidak boleh ada kerusakan terkait masalah keamanan, yang disuarakan pihak Turki. "Bisakah ini dilakukan? Ya," tandasnya.

Pada 17 September 2018 di Sochi, Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan menyetujui untuk menciptakan zona demiliterisasi sedalam 15-20 km di Idlib di sepanjang jalur kontak antara pasukan pemerintah Suriah dan oposisi bersenjata. Namun, Ankara meminta waktu ekstra dan menunda dimulainya patroli bersama di Idlib karena ketidakmampuan untuk menjamin keamanan.

Perdamaian dengan Jabhat al-Nusra dan teroris lain yang aktif di Suriah tidak mungkin, tegas Vershinin.

"Mustahil untuk mengatakan bahwa kita bisa berdamai dengan teroris Jabhat al-Nusra dan organisasi serupa," katanya merujuk pada pernyataan Erdogan.

Vershinin menekankan bahwa trio Astana (Rusia, Iran dan Turki), yang terus berjuang melawan terorisme, akan memikirkan cara-cara agar tidak membahayakan atau membahayakan warga sipil. "Dalam konteks ini, kami akan berkomitmen untuk implementasi penuh hukum humaniter internasional," katanya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan setelah KTT Astana di Sochi pada tanggal 14 Februari bahwa Rusia, Iran dan Turki telah sepakat untuk mengambil langkah-langkah tambahan untuk menstabilkan situasi di Idlib Suriah. Pemimpin Rusia itu mengatakan selama negosiasi para pemimpin tiga negara membahas cara-cara untuk mengimplementasikan memorandum Rusia-Turki tentang zona de-eskalasi di provinsi ini. [IT/Onh/TASS]


 
Comment