0
Monday 15 April 2019 - 15:37

Mesir dan Rezim Zionis akan Rampungkan Arbitrase Gas

Story Code : 788740
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi (kanan) berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) di depan Majelis Umum PBB di New York (Reuters)
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi (kanan) berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) di depan Majelis Umum PBB di New York (Reuters)
Islam Times.org' target='_blank'>Islam Times - Menteri energi rezim Zionis pada Ahad, 14/04/19, mengatakan bahwa kasus arbitrase dengan Mesir atas kesepakatan gas alam yang sudah tidak berlaku dapat diselesaikan dalam beberapa bulan mendatang, tetapi masalah ini tidak menghambat kerja sama di sektor ini.

Pada 2015, Kamar Dagang Internasional memerintahkan Mesir untuk membayar ganti rugi yang dimiliki Israel Electric Corp sekitar $ 1,8 miliar sebagai kompensasi setelah kesepakatan untuk mengekspor gas ke wilayah-wilayah yang diduduki melalui pipa, runtuh pada 2012 karena serangan militan di semenanjung Sinai, Mesir.

Mesir mengajukan banding atas keputusan itu dan kesepakatan akhir belum tercapai, meskipun awal bulan ini Israel Electric mengatakan mereka hampir mencapai kesepakatan dimana Mesir akan membayar $ 500 juta selama delapan setengah tahun.

"Saya pikir sudah ada pemahaman final, tetapi perlu persetujuan dari otoritas listrik Israel dan mungkin juga seseorang di pihak Mesir," kata Menteri Energi Yuval Steinitz dalam wawancara dengan Reuters. "Mungkin ini masalah beberapa bulan", katanya.

Mesir pernah menjual gas ke rezim Zionis, tetapi kesepakatan itu diakhiri oleh perusahaan gas milik pemerintah Mesir EGAS menyusul pemecatan diktator negara itu Hosni Mubarak pada 2011.

Kairo juga dituduh bertindak sebagai wakil rezim dalam mempertahankan blokade Tel Aviv selama bertahun-tahun di wilayah Palestina di Jalur Gaza.

Hubungan antara Kairo dan Tel Aviv membaik sejak 2013 presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis Mohamed Morsi, terguling.

Jordan dan Mesir adalah satu-satunya dua negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik penuh dengan rezim tersebut, tetapi hubungan itu masih terbatas di antara populasi umum.

Terakhir kali seorang menteri Zionis mengunjungi Mesir pada November 2017 ketika Menteri Kesetaraan Sosial Gila Gamliel ambil bagian dalam sebuah konferensi tentang promosi kesetaraan gender di negara-negara Mediterania.

Hubungan antara rezim dan beberapa negara Arab juga menghangat dalam beberapa bulan terakhir, dengan ditandainya para menteri Zionis tahun lalu mengunjungi Uni Emirat Arab dan Oman. [IT]
Comment