0
Wednesday 29 May 2019 - 11:40

Tema Yaumul Quds: "Runtuhnya Kesepakatan Abad Ini dan Stabilisasi Perjuangan Palestina"

Story Code : 796820
Tema Yaumul Quds: "Runtuhnya Kesepakatan Abad Ini dan Stabilisasi Perjuangan Palestina"
Ditambahkannya, kebencian yang semakin meningkat terhadap plot AS dan Israel akan semakin meluaskan perlawanan di Tepi Barat.

Berbicara pada konferensi pers di Tehran pada Selasa, 28/05/19, kepala Intifada dan Pusat Quds di Dewan Koordinasi Propagasi Islam Iran, Jenderal Ramezan Sharif, mengatakan masyarakat Iran akan mengadakan demonstrasi di seluruh negeri Jumat ini untuk memperingati Yaumul Quds Internasional.

Unjuk rasa tahun ini akan diadakan di bawah slogan "Runtuhnya Kesepakatan Abad Ini dan Stabilisasi Perjuangan Palestina". Ditambahkannya, pemahaman yang berkembang tentang masalah Palestina telah menciptakan "kapasitas internasional dan global" untuk mengejar tuntutan rakyat Palestina.

Menurutnya, masalah Palestina tetap menjadi isu penting di dunia Islam meskipun ada upaya meluas dari kesombongan global dan Zionisme internasional untuk memalingkan perhatian dunia dari kekejaman Israel.

Yaumul al-Quds akan memberikan peringatan kepada negara-negara Arab tertentu, terutama ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, bahwa konferensi di Bahrain yang konon membicarakan tentang kemakmuran ekonomi Palestina hanya permainan tangan AS dan rezim Zionis yang dapat merusak perjuangan Palestina, tambahnya.

Bahrain akan menjadi tuan rumah konferensi pada Juni untuk mendorong investasi di Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai bagian dari rencana Presiden AS Donald Trump untuk Palestina. Lokakarya ekonomi yang disebut sebagai "Perdamaian untuk Kesejahteraan", yang akan diadakan pada 25-26 Juni bekerja sama dengan Washington, telah ditolak oleh para pejabat Palestina dan para pemimpin bisnis.

Di tempat lain dalam konferensi itu, Jenderal Sharif mengatakan, "Membuat keputusan tentang Palestina tanpa mengacu pada Palestina akan menghasilkan Intifada baru dan besar-besaran di seluruh wilayah Palestina dalam waktu dekat, dan kami akan menyaksikan bahwa Tepi Barat juga akan mengikuti jalan perlawanan."

Menyoroti kemarahan yang meningkat atas kebijakan anti-Palestina pemerintahan Trump yang ditunjukkan oleh kelompok-kelompok perlawanan dan pejabat tinggi Otoritas Nasional Palestina yang telah menghadiri pembicaraan damai, Sharif mengatakan boikot terhadap konferensi Bahrain mengungkapkan oposisi kuat terhadap kesepakatan abad ini.

Yaumul al-Quds adalah acara tahunan untuk mengekspresikan solidaritas masyarakat dunia dengan orang-orang Palestina dan penentangan terhadap pendudukan wilayah Palestina oleh rezim Zionis Israel.

Yaumul al-Quds dipandang sebagai ide dan gagasan almarhum Bapak Revolusi Islam, Imam Khomeini, yang pada 1979 secara resmi menyatakan bahwa hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan sebagai Yaumul al-Quds al-Alami. [IT]
Comment