0
Sunday 16 June 2019 - 00:05
PBB dan Gejolak Timur Tengah:

Sekjen PBB Mendesak Penyelidikan Independen atas Serangan Tanker Minyak di Laut Oman

Story Code : 799706
Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB.jpg
Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB.jpg
Guterres menggarisbawahi perlunya penyelidikan untuk menetapkan fakta tentang serangan itu, menambahkan bahwa dia percaya hanya Dewan Keamanan yang dapat memerintahkan penyelidikan PBB.

“Sangat penting untuk mengetahui kebenaran dan sangat penting bahwa tanggung jawab diklarifikasi. Tentunya itu hanya bisa dilakukan jika ada entitas independen yang memverifikasi fakta-fakta itu,” katanya.

Kapal tanker minyak Kokuka Courageous milik Jepang dan Front Altair milik Norwegia dilanda ledakan di dekat Selat Hormuz yang strategis di dini hari Kamis (13/6).

Mereka tertabrak saat berlayar di Laut Oman setelah meninggalkan pelabuhan di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Pemerintah Jepang mengatakan kedua kapal membawa kargo "terkait Jepang". Serangan itu terjadi ketika PM Jepang Shinzo Abe bertemu dengan Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei di Tehran.

Penyebab serangan itu belum diketahui, tetapi perusahaan pelayaran Jepang mengatakan dua "benda terbang" menyerang kapal tankernya di Laut Oman, yang bertentangan dengan akun AS bahwa ranjau telah mengenai kapal.

Beberapa jam setelah serangan Kamis (13/6), Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo langsung menyalahkan Iran atas serangan itu tanpa memberikan bukti. Presiden AS Donald Trump juga mengklaim bahwa insiden itu membuat Iran "menulis semuanya"

Tuduhan itu selanjutnya digaungkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt, yang menyalahkan Iran dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran atas serangan tersebut.

Pada hari Kamis (13/6), Komando Sentral AS (CENTCOM) merilis rekaman kasar yang konon menunjukkan "kapal patroli Kelas IRGC Gashti ... mengeluarkan [sebuah] tambang limpet yang tidak meledak" dari sisi kapal Jepang setelah ledakan.[IT/r]
 
Comment