0
Wednesday 24 July 2019 - 15:13

Iran Peringatkan Brasil akan Potong Impor Daging dan Biji-bijian

Story Code : 806767
Kapal Iran Bavand berlabuh di pelabuhan Paranagua, pada 19 Juli. ( AFP via Getty Images)
Kapal Iran Bavand berlabuh di pelabuhan Paranagua, pada 19 Juli. ( AFP via Getty Images)
Menurut Bloomberg, pada Rabu, 24/07/19, duta besar Iran di Brasilia, Sayid Ali Saghaeyan kepada para pejabat Brasil pada Selasa mengatakan, negaranya dapat dengan mudah menemukan pemasokan baru jagung, kedelai dan daging jika negara Amerika Selatan itu menolak mengizinkan pengisian bahan bakar kapal.

Brasil mengekspor sekitar $ 2 miliar ke Iran per tahun, sebagian besar komoditas itu biji-bijian seperti jagung, daging, dan gula. Sementara Tehran membeli sepertiga dari semua ekspor jagung Brasil.

"Saya memberi tahu orang-orang Brasil bahwa mereka harus menyelesaikan masalah, bukan orang Iran," kata Saghaeyan dalam sebuah wawancara yang jarang terjadi di Kedutaan Besar Iran di Brasilia.

"Jika tidak diselesaikan, mungkin pihak berwenang di Tehran akan mengambil keputusan karena ini adalah pasar bebas dan negara-negara lain tersedia, tegasnya.

Perusahaan minyak negara, Petroleo Brasileiro SA menolak memasok bahan bakar kapal Iran - yang mengapung lebih dari sebulan di lepas pelabuhan Paranagua, sekitar 450 kilometer (280 mil) selatan Sao Paulo - karena risiko sanksi AS.

Petrobas mengatakan, hal itu adalah keputusan bisnis dan perusahaan lain bisa menjual bahan bakar ke kapal Iran. Tanpa bahan bakar, kapal-kapal yang membawa jagung Brasil tidak dapat kembali ke Iran. Sementara Brasil memiliki sejarah panjang hubungan baik dengan Tehran. Komitmen Presiden Jair Bolsonaro saat ini merobek kebijakan luar negeri tradisional negara itu dan membuat hubungan itu diragukan.

Untuk menyelesaikan pertikaian itu, Iran mempertimbangkan untuk mengirim bahan bakar ke kapal-kapal yang terdampar, meskipun opsi ini akan memakan waktu lebih lama dan terbukti mahal, kata Saghaeyan.

"Negara-negara besar dan independen seperti Brasil dan Iran harus bekerja sama tanpa campur tangan dari bagian atau negara ketiga," tambahnya.

Jumlah kapal Iran yang terdampar di pelabuhan Brasil meningkat akibat sanksi yang dipimpin AS di mana perusahaan minyak negara Brasil Petrobras menolak untuk memasok bahan bakar bunker untuk kapal Iran. [IT/Onh]


 
Comment