0
Wednesday 2 October 2019 - 17:02

International Press Institute (IPI) Desak Transparansi Sidang Kasus Khashoggi

Story Code : 819636
Protes di Kedutaan Besar Arab Saudi terkait tewasnya jurnalis Saudi Jamal Khashoggi, Rabu, 10 Oktober 2018, di Washington. (Foto AP / Jacquelyn Martin)
Protes di Kedutaan Besar Arab Saudi terkait tewasnya jurnalis Saudi Jamal Khashoggi, Rabu, 10 Oktober 2018, di Washington. (Foto AP / Jacquelyn Martin)
Desakan dilayangkan dalam surat yang dikirimkan kepada Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
 
"Seperti yang direkomendasikan oleh pelapor khusus PBB, pemerintah harus mendukung penyelidikan kriminal tambahan yang dipimpin PBB, serta melakukan persidangan ulang secara transparan dengan masukan, dukungan dan pengawasan internasional," kata Direktur Eksekutif IPI, Barbara Trionfi, dilansir dari laman International Press Institute, Rabu, 2 Oktober 2019.
 
"Komunitas internasional telah kehilangan keyakinan pada sistem peradilan Arab Saudi. Satu-satunya cara untuk membalikkan ini adalah, pemerintah Anda harus segera mengambil langkah nyata dan konkret untuk menyeret semua orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan ke jalur hukum," imbuhnya.

Jaksa penuntut telah mendakwa 11 orang dalam kasus ini. Lima dari mereka terancam hukuman mati.
 
Kasus ini baru dibawa ke pengadilan pada Maret lalu, meski pembunuhan telah terjadi sejak 2018. Hingga saat ini, Saudi tidak merilis detail mengenai jalannya persidangan.
 
Sementara itu, sejumlah terduga pembunuh Jamal Khashoggi sempat bergurau sebelum mengakhiri nyawa jurnalis tersebut di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Fakta ini terungkap dari rekaman rahasia yang didengar oleh investigator Perserikatan Bangsa-Bangsa.
 
Helena Kennedy, seorang pengacara Inggris yang membantu penyelidikan PBB atas kematian Khashoggi, menyebutkan bahwa salah satu terduga pembunuh sempat terdengar menyebut wartawan The Washington Post itu sebagai "hewan kurban." [IT/Medsos]


 
Comment