0
Tuesday 5 November 2019 - 23:15
AS dan Konflik di Semenanjung Korea:

Korea Utara: Laporan Terorisme AS Menunjukkan 'Kebijakan Setan' yang Membuat Perundingan Menjadi Sulit

Story Code : 825777
US - North Korea.jpg
US - North Korea.jpg
Laporan itu "membuktikan sekali lagi" bahwa penolakan AS terhadap Korea Utara yang mengindikasikan "kebijakan yang bermusuhan," kata kantor berita Korea Utara KCNA dalam sebuah pernyataan.

Pejabat Korea Utara dan AS mengadakan pembicaraan pada Oktober untuk pertama kalinya sejak Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sepakat pada Juni untuk membuka kembali perundingan denuklirisasi, tetapi mereka gagal, dimana utusan Korea Utara mengatakan Amerika Serikat gagal menunjukkan fleksibilitas.

"Saluran dialog antara Korea Utara dan AS semakin menyempit karena sikap seperti itu," kata pernyataan KCNA, mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Kim Jong Un telah menetapkan batas waktu akhir bulan April untuk perundingan denuklirisasi.

Korea Utara dan Amerika Serikat dapat mengadakan putaran pembicaraan tingkat kerja segera setelah pertengahan November untuk mempercepat kemajuan, anggota parlemen Korea Selatan Lee Eun-jae mengatakan pada hari Senin setelah menghadiri briefing oleh National Intelligence Service Seoul.

Laporan “Laporan Negara tentang Terorisme 2018” Departemen Luar Negeri AS yang dirilis pada 1 November menegaskan kembali penunjukan kembali Korea Utara sebagai sponsor negara terorisme, dengan mengatakan “pemerintah DPRK berulang kali memberikan dukungan untuk aksi terorisme internasional, karena DPRK terlibat dalam pembunuhan di tanah asing. "

Tahun lalu, AS memberlakukan sanksi tambahan terhadap Korea Utara atas tuduhan bahwa Pyongyang berada di belakang pembunuhan Kim Jong-un; saudara tiri Kim Jong-nam di Malaysia. Korea Utara berulang kali membantah tuduhan itu.[IT/r]
 
Comment