0
Sunday 1 December 2019 - 22:00

Rusia Tidak Membutuhkan Izin AS Untuk Hubungan Dengan Iran

Story Code : 830142
Rusia Tidak Membutuhkan Izin AS Untuk Hubungan Dengan Iran

Duta Besar Federasi Rusia untuk Republik Islam Iran Levan Dzhagaryan mengatakan pada hari Minggu bahwa kerja sama antara Teheran dan Moskow tidak memerlukan izin AS.

Menamai negaranya independen, dalam sebuah wawancara dengan Press TV, utusan itu menggarisbawahi bahwa Rusia tidak memerlukan izin dari AS atau negara lain mana pun untuk melanjutkan hubungan dengan Iran.

Dia mengevaluasi hubungan positif Iran-Rusia di masa depan dengan mengatakan bahwa "Presiden kedua negara akan secara teratur bertemu satu sama lain dalam berbagai kesempatan dan membahas berbagai masalah."

“Untungnya, kita menyaksikan berbagai kesepakatan bersama yang ditandatangani pada tingkat ekonomi, politik, dan budaya,” tambahnya.

Mengatasi kemungkinan langkah AS dan sekutunya untuk merujuk file Iran ke Dewan Keamanan PBB, Dzhagaryan mengatakan "Rusia, Cina, dan negara-negara Eropa lainnya akan mencoba untuk mencegah skenario negatif ini. Seluruh dunia tahu bahwa perjanjian ini dalam bahaya, dan satu-satunya negara yang bertanggung jawab atas bencana ini adalah AS. Kami mengutuk penarikan AS dari perjanjian internasional ini. Amerika melanggar hukum internasional dalam hal ini, dan Iran terpaksa mengambil tindakan yang diperlukan karena tidak punya pilihan lain. "

Duta Besar Rusia menegaskan bahwa negaranya akan melanjutkan kerjasama dengan Iran dalam pembangunan situs nuklir di Bushehr serta proyek-proyek lain termasuk elektrifikasi kereta api Garmsar-Incheboroun, pembangunan pembangkit listrik tenaga panas di provinsi Hormozgan dan lain-lain.

Menolak pernyataan AS yang mengklaim bahwa kerja sama Iran-Cina-Rusia akan memicu perang lain di kawasan itu, ia mengatakan bahwa itu adalah tuduhan yang tidak berdasar karena AS yang memimpin Libya, Irak, dan Afghanistan ke dalam perang."

"Saya menyarankan Amerika untuk melihat kembali langkah-langkah mereka dalam beberapa tahun terakhir untuk mencari tahu negara mana yang membuat keamanan regional berisiko," tambahnya.(IT/TGM)
Comment