0
Monday 2 December 2019 - 14:53

Komunitas Internasional Bertanggung Jawab Untuk Melindungi JCPOA

Story Code : 830271
Komunitas Internasional Bertanggung Jawab Untuk Melindungi JCPOA

Komunitas internasional memiliki tanggung jawab untuk melindungi perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar dunia, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) dan merupakan hasil dari upaya multilateral, kata wakil menteri luar negeri Iran untuk urusan politik .

"JCPOA adalah pencapaian diplomasi internasional dan negara-negara dunia bertanggung jawab untuk mengamati, menerapkan, dan melindunginya," kata Abbas Araqchi, yang menghadiri konferensi pers bersama dengan Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu di Beijing pada hari Minggu.

Wakil menteri luar negeri Iran mengatakan Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB telah mendukung perjanjian itu, menambahkan bahwa keputusan yang dibuat oleh Amerika Serikat, sebagai anggota tetap Dewan, untuk menarik diri dari perjanjian itu merupakan pelanggaran terhadap resolusi tersebut.

AS tidak hanya menarik diri dari JCPOA, tetapi juga memberikan tekanan pada penandatangan lain untuk mundur, kata diplomat Iran itu, seraya menambahkan bahwa langkah AS tidak dapat diterima bagi negara-negara lain karena Washington melanggar resolusi Dewan Keamanan.

“Tidak ada yang harus mempertanyakan langkah-langkah Iran untuk mengurangi komitmennya di bawah JCPOA. Badan Tenaga Atom Internasional, sebagai satu-satunya otoritas yang bertanggung jawab di bidang ini, memiliki waktu dan sekali lagi mengkonfirmasi kepatuhan penuh Iran dengan JCPOA dan masalah-masalah terkait nuklir lainnya, ”kata Araqchi.

"Namun, kami menyambut upaya diplomatik oleh pihak-pihak penandatangan, terutama China, untuk menemukan solusi yang efektif untuk mengakhiri krisis JCPOA karena kami percaya menyelamatkan JCPOA akan menjadi keberhasilan diplomatik multilateral besar," kata Araqchi.

Pada Mei 2018, Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik negaranya keluar dari kesepakatan internasional, menentang kritik global, dan kemudian memberlakukan kembali sanksi yang telah dicabut terhadap Teheran sebagai bagian dari perjanjian.

Menanggapi langkah tersebut, Teheran sejauh ini telah mendayung kembali komitmen nuklirnya empat kali sesuai dengan Pasal 26 dan 36, tetapi menekankan bahwa tindakan pembalasannya akan dapat dibalik begitu Eropa menemukan cara praktis untuk melindungi perdagangan bersama dari sanksi. .

Bulan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengecam penarikan Washington dan kebijakan tekanan maksimumnya terhadap Teheran sebagai "perilaku salah" yang merupakan akar penyebab ketegangan saat ini.(IT/TGM)
Comment