0
Wednesday 4 December 2019 - 09:53
Turki - NATO:

Turki Ancam NATO Jika Gagal Tangani Ancaman Terorisme

Story Code : 830631
Recep Tayyip Erdogan, Turkish President.jpg
Recep Tayyip Erdogan, Turkish President.jpg
Hubungan antara Turki dan sekutu NATO-nya telah tegang karena sejumlah masalah, mulai dari keputusan Ankara untuk mengadakan sistem pertahanan udara Rusia hingga kebijakan Suriah. Beberapa anggota NATO mengecam keputusan Turki untuk melancarkan serangan terhadap milisi YPG Kurdi di timur laut Suriah.

Ankara telah menolak untuk mendukung rencana pertahanan NATO untuk Baltik dan Polandia sampai dia menerima lebih banyak dukungan untuk pertempurannya dengan YPG, yang dipandangnya sebagai organisasi teroris.

Menjelang keberangkatannya dari Ankara ke KTT NATO, Erdogan mengatakan dia telah berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda di telepon Senin (2/12) dan telah sepakat untuk bertemu dengannya dan para pemimpin negara-negara Baltik di London untuk membahas masalah tersebut.

"Dengan senang hati, kita bisa berkumpul dan membahas masalah ini di sana juga," katanya. "Tetapi jika teman-teman kita di NATO tidak mengakui sebagai organisasi teroris yang kita anggap organisasi teroris ... kita akan menentang setiap langkah yang akan diambil di sana."

Sebuah sumber keamanan Turki mengatakan pada hari Senin bahwa Turki tidak "memeras" NATO dengan penolakannya terhadap rencana tersebut dan bahwa dia memiliki hak veto penuh dalam aliansi tersebut.

Turki, Prancis, Jerman dan Inggris diperkirakan akan mengadakan pertemuan terpisah di sela-sela KTT NATO. Erdogan mengatakan bahwa mereka akan membahas rencana Turki untuk membangun zona aman di timur laut Suriah, yang sampai sekarang mendapat kritik dari sekutu-sekutu Ankara di Eropa.

Secara terpisah, Turki telah berselisih dengan Yunani dan Siprus atas kepemilikan sumber daya alam lepas pantai di Mediterania timur. Erdogan mengatakan dia juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis di London.[IT/r]
 
Comment