0
Monday 6 January 2020 - 11:07
AS dan Pembunuhan Qassem Soleimani:

Diancam Serang Iran, AS Mulai Tarik Pasukan dari Timur Tengah

Story Code : 836778
US soldiers.jpg
US soldiers.jpg
Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Komandan Pasukan Quds Jenderal Qassem Suleimani, Wakil Komandan Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak, atau Hashd al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, dan beberapa orang lainnya tewas dalam serangan pembunuhan yang ditargetkan oleh AS di Irak pada hari Jumat (3/1).

Para pejabat Iran menyebut operasi pembunuhan Washington sebagai "aksi terorisme internasional" dan menjanjikan pembalasan. Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei telah menyatakan bahwa Amerika Serikat harus menunggu pembalasan yang berat.

Pada hari Minggu (5/1) diinformasikan sumber-sumber militer mengatakan kepada Press TV bahwa "AS telah menarik pasukannya dari wilayah itu, meskipun mengklaim sebaliknya".

"AS telah menarik pasukan tempurnya dari Kuwait sementara pesawat C-5 dan C-17 telah mentransfer sekitar 700 penjaga ke wilayah itu untuk memperkuat perlindungan misi diplomatik Amerika," kata sumber itu kepada outlet media.

Sementara itu, sumber informasi lain mengatakan kepada jaringan TV berbahasa Arab, Al-Alam bahwa "Amerika Serikat telah menjauhkan semua kapal militernya dalam radius 1.000 kilometer dari Iran".

Ratusan pemrotes Irak geram karena serangan mematikan Washington terhadap pasukan populer Kataib Hezbollah telah mengepung kompleks kedutaan AS di Baghdad awal pekan ini, menyerukan pengusiran duta besar AS dan prajurit militer Amerika dari negara Arab itu.

Ancaman baru Presiden AS akan menyerang 52 target penting di Iran, termasuk lokasi budaya, telah memicu reaksi keras, dengan banyak yang menyebutnya "kejahatan perang". Pemimpin Amerika sekali lagi mengancam akan menyerang Iran "lebih keras dari yang pernah mereka alami sebelumnya" menggunakan apa yang disebutnya peralatan militer yang "sejauh ini yang TERBAIK di Dunia".

Bahkan ketika Washington memperingatkan Amerika untuk meninggalkan Irak setelah serangan udara yang membunuh Jenderal Suleimani, 3.000-3.500 tentara AS lainnya akan dikerahkan ke Kuwait untuk bergabung dengan 750 yang sudah ada di sana, menurut laporan. Namun, penempatan itu tampaknya tidak secara langsung sebagai jawaban atas pembunuhan kepala Pasukan Quds.[IT/r]
 
Comment