Rouhani: Negara-negara Regional Tidak Boleh Beristirahat Sampai Pasukan AS Pergi

Presiden Iran Hassan Rouhani telah memperingatkan tentang upaya AS untuk merebut kendali atas sumur minyak Suriah, di antara kebijakan intervensinya yang lain di kawasan itu, mendesak negara-negara kawasan untuk terus berusaha mengusir militer Amerika.

"Hari ini, campur tangan Amerika dalam urusan negara-negara lain dan upaya mereka untuk menangkap sumur minyak Suriah telah dengan jelas mengungkapkan bahwa mereka tidak pernah khawatir tentang kepentingan negara-negara regional dan tidak akan begitu di masa depan," kata Rouhani dalam sebuah bertemu dengan Perdana Menteri Suriah Imad Khamis di Teheran pada hari Selasa.

Dia menyatakan rasa terima kasih kepada pemerintah dan bangsa Suriah atas simpati mereka dengan Iran atas pembunuhan komandan tertinggi Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani oleh AS pada awal Januari, yang merupakan "martir besar dan sangat dihormati tidak hanya di antara warga Iran tetapi di antara semua orang di negara-negara pencari kebebasan di kawasan dan seluruh dunia. "

Rouhani mencatat bahwa Jenderal Soleimani menjadi sasaran bagi Washington karena ia telah mendukung rakyat yang tertindas di wilayah tersebut dan menggagalkan plot-plot yang ditetaskan oleh Amerika Serikat dan musuh-musuh lain terhadap rakyat Iran.

Di tempat lain dalam sambutannya, Rouhani mendesak para pejabat Iran dan Suriah untuk mempercepat implementasi perjanjian bilateral dan menegaskan kembali tekad Republik Islam untuk lebih meningkatkan hubungan Teheran-Damaskus.

Dia menekankan bahwa Iran akan terus mendukung negara-negara tertindas dalam menghadapi arogansi global seperti yang telah dilakukan oleh pemerintah dan bangsa Suriah dalam perjuangan mereka melawan terorisme.

Rouhani mengatakan Iran, Suriah, dan negara-negara lain harus melanjutkan kerja sama mereka hingga mencapai kemenangan akhir atas terorisme dan mengusir pasukan pendudukan asing dari Suriah dan mengembalikan pengungsi Suriah ke tanah air mereka.(IT/TGM)