0
Saturday 18 January 2020 - 20:36

Saudi Rogoh Kocek 500 Juta Dolar untuk Pengerahan Tentara AS di Kerajaan

Story Code : 839263
Saudi Rogoh Kocek 500 Juta Dolar untuk Pengerahan Tentara AS di Kerajaan
Seperti dilansir CNN, Jumat (17/1/2020), pembayaran oleh Saudi itu dilakukan pada Desember 2019. Informasi ini disampaikan oleh juru bicara Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, Komandan Rebecca Rebarich.

Pekan lalu, Presiden Donald Trump menyatakan dalam wawancara dengan Fox News bahwa Saudi 'telah mendepositkan US$ 1 miliar (Rp 13,4 triliun) di bank'.

Ini bukan pertama kalinya Saudi merogoh kocek untuk menanggung biaya operasional militer AS di kerajaan. Selain Saudi, Kuwait dan beberapa negara Teluk lainnya juga membayar US$ 36 miliar ke AS untuk turut menanggung biaya Perang Teluk tahun 1990-1991.

Perundingan bilateral antara Saudi dan AS semakin kuat. Sementara sebagai kompensasi, Saudi akan membayar apa saja kepada AS.

"Konsisten dengan petunjuk Presiden untuk meningkatkan pembagian beban dengan mitra, Departemen Pertahanan telah melibatkan Arab Saudi untuk berbagi biaya pengerahan, yang mendukung keamanan regional dan mencegah permusuhan dan agresi," ucap Rebarich dalam pernyataannya.

"Pemerintah Saudi telah sepakat untuk membantu menanggung biaya aktivitas-aktivitas ini dan telah memberikan kontribusi pertama," ungkapnya.

"Pembahasan masih berlangsung untuk memformalkan mekanisme bagi kontribusi di masa mendatang yang menutup biaya pengerahan ini," ujar Rebarich.

AS mengerahkan ribuan tentara tambahan dan battery pertahanan rudal ke wilayah Saudi, untuk merespons apa yang disebut Pentagon sebagai meningkatnya ancaman dari Iran.

Dana yang dibayarkan Saudi akan menutup biaya keseluruhan bagi pengerahan tentara, juga pengerahan jet-jet tempur dan battery pertahanan rudal Patriot untuk melindungi instalasi minyak Saudi dari serangan rudal dan drone Iran, imbuhnya.

Pengerahan ini dilakukan setelah serangan terhadap fasilitas minyak Saudi pada September 2019, yang diyakini Saudi dilakukan oleh Iran. [IT/Onh/CNN]

 
Comment