0
Tuesday 21 January 2020 - 13:24

Wall Street: AS dan Sekutu Timur Tengah Hindari Konfrontasi dengan Iran

Story Code : 839730
Wall Street: AS dan Sekutu Timur Tengah Hindari Konfrontasi dengan Iran
Pejabat AS mengatakan, mereka semakin yakin Iran dan sekutunya di Timur Tengahn berusaha menghindari pertempuran langsung dengan Amerika, kata surat kabar itu.

Pejabat senior AS mendesak Trump untuk terus menjatuhkan sanksi ekonomi dan menunggu reaksi apakah para pemimpin Eropa bergerak juga untuk memberlakukan kembali sanksi PBB terhadap Iran, tambahnya.

Beberapa dari mereka yang mendukung keputusan pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani pada 3 Januari berpendapat akan terus menekan Iran supaya dapat melemahkan pemerintah, kata para pejabat yang terlibat dalam diskusi.

Pejabat administrasi Trump mengatakan mereka tidak mencari perubahan rezim, hanya perubahan dramatis dalam pendekatan Tehran untuk urusan militer dan luar negeri.

"Kombinasi tekanan ekonomi maksimum dan mencegah ancaman kekuatan militer yang kredibel, jika diserang, akan lebih banyak untuk memajukan perdamaian dan stabilitas di kawasan daripada akomodasi kebijakan dengan rezim," kata Brian Hook, pembantu Trump untuk kebijakan administrasi terhadap Iran di Departemen Luar Negeri.

Pejabat administrasi lainnya, termasuk beberapa yang menyembunyikan keraguan tentang pembunuhan Jenderal Soleimani percaya bahwa pembicaraan langsung atau saluran belakang antara Tehran dan Washington akan menjadi cara yang lebih efektif untuk mencegah konflik terbuka, kata surat kabar itu. Dan mencatat, para pejabat itu tampaknya minoritas.

"Tampaknya semua orang mundur," kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada Journal, "Pertanyaannya sekarang adalah apa yang bisa kita lakukan untuk memajukan agenda presiden?"

Menurut koran itu, sekutu AS di Timur Tengah sedang mengkalibrasi ulang kebijakan, sementara rezim pendudukan Israel mendesak tekanan militer AS terhadap sekutu Iran di wilayah tersebut. Sisi lain negara-negara Arab di Teluk Persia mendesak AS mengurangi eskalasi konfrontasi militer dengan Iran.

Dua kali di bulan ini, para pejabat AS mengatakan, Trump telah berbicara melalui telepon dengan Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, emir Qatar yang memiliki hubungan dekat dengan Tehran. Sheikh Tamim menawarkan diri sebagai penengah antara Washington dan Tehran dengan harapan dapat mencegah konflik berbahaya, kata pejabat AS saat memberi pengarahan soal panggilan tersebut.

Namun, banyak pejabat administrasi Trump skeptis, upaya mediasi Qatar tidak akan berhasil daripada Perancis, Jepang, Oman atau Pakistan, yang semuanya gagal mengamankan terobosan diplomatik, kata surat kabar itu.

Arab Saudi juga mengirim wakil menteri pertahanannya, Pangeran Khaled bin Salman, ke Washington, mendesak Trump mencari cara untuk menghindari perang regional, Journal melaporkan.

Para pejabat Saudi dilaporkan khawatir bahwa para pejuang Houthi di Yaman mungkin akan meningkatkan serangan terhadap kerajaan yang telah mengurangi serangan lintas-perbatasan dan meletakkan dasar untuk kemungkinan kesepakatan damai.

Ketakutan itu terwujud selama akhir pekan ketika pasukan Houthi melancarkan serangan rudal yang menewaskan lebih dari 110 tentara bayaran Saudi.

Sementara Qatar dan negara-negara Arab lainnya berusaha meredakan ketegangan, rezim pendudukan Israel tampaknya melanjutkan serangan udara di Suriah.

Menurut Journal, sebagian besar fokus AS menyusul pembunuhan di Baghdad adalah mengatasi kerusakan di Irak, di mana anggota parlemen menyerukan Amerika untuk menarik semua pasukannya. [IT/Onh]
Comment