0
Saturday 25 January 2020 - 12:44
Iran - Saudi Arabia:

Zarif Iran Mengecam Pejabat Saudi atas Pernyataan 'Negara Normal'

Story Code : 840528
Mohammad Javad Zarif. Iranian Foreign Minister ..jpg
Mohammad Javad Zarif. Iranian Foreign Minister ..jpg
Zarif mengambil ke akun Twitter resminya pada hari Jumat (24/1) untuk memberikan tanggapan kepada Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir yang mengatakan kepada CNBC pada hari Kamis (23/1) bahwa pemulihan hubungan dengan Iran akan dimungkinkan ketika Iran "kembali ke keadaan normal."

Berbicara di panel World Economic Forum di Davos, Swiss, Jubeir menuduh Iran "mencampuri" urusan dalam negeri Irak dan mengatakan, "Orang Iran harus menunjukkan itikad baik, orang Iran harus mengubah perilaku dan kebijakan mereka."

Dalam tweetnya, Zarif mengatakan Arab Saudi tidak bisa disebut sebagai negara "normal" ketika negara itu menyebabkan krisis kemanusiaan di Yaman dan membunuh jurnalis pembangkalnya Jamal Khashoggi di dalam konsulat kerajaan di Turki.

"Negara 'normal' tidak mengoperasikan penjagalan yang menyamar sebagai konsulat. 'Negara normal' tidak menyerang tetangga mereka, menyebabkan krisis kemanusiaan, dan menolak untuk berbicara," katanya.

Namun, diplomat top Iran mengatakan Tehran siap untuk melakukan pembicaraan tanpa prasyarat.
"Meskipun demikian, KAMI tidak menetapkan prasyarat untuk dialog," katanya.

Khashoggi, mantan penasihat pengadilan kerajaan Saudi yang kemudian menjadi kritikus Putra Mahkota Mohammad bin Salman, terbunuh setelah dipancing ke konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018, dan tubuhnya dimutilasi oleh pasukan pembunuh Saudi.

Pemerintah Saudi awalnya mengklaim Khashoggi meninggalkan konsulat pada hari itu, tetapi Riyadh kemudian mengatakan bahwa, setelah penyelidikan menyeluruh terhadap kasus tersebut, telah mencapai kesimpulan bahwa dia telah dibunuh oleh kelompok "nakal" dan bukan atas perintah langsung dari putra mahkota, yang dipandang sebagai penguasa de facto kerajaan Arab.

The Washington Post melaporkan pada November 2018 bahwa CIA telah menyimpulkan bahwa bin Salman telah memerintahkan pembunuhan. Lebih lanjut, sebuah tim investigasi yang dipimpin oleh PBB juga mengatakan mereka yakin MbS adalah tersangka utama dalam pembunuhan yang disponsori negara. Washington telah menolak untuk secara resmi melibatkan Mohammed.[IT/r]
 
Comment