0
Monday 27 January 2020 - 17:37
Turki dan Gejolak Libya:

Haftar Libya Menuju Misrata; Gencatan Senjata Terancam

Story Code : 840979
Fighters loyal to Libya’s United Nations-recognized Government of National Accord (GNA).jpg
Fighters loyal to Libya’s United Nations-recognized Government of National Accord (GNA).jpg
Tentara Nasional Libya (LNA) Haftar pada hari Minggu (26/1) mulai bergerak dari kota pusat Sirte menuju Misrata, yang setia kepada Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui PBB.

Pertempuran antara LNA dan pasukan dari Misrata berpusat di kota Abugrain, 120 kilometer (74 mil) timur Misrata, agensi mengutip kedua pihak mengatakan.

Dua pejuang LNA terbunuh dan delapan lainnya luka-luka, kata sumber LNA, seraya menambahkan bahwa pasukan kemudian mundur mengambil beberapa tahanan.

"Pertempuran berkecamuk di semua lini front," kata juru bicara LNA Ahmed Mismari kepada wartawan di kota timur Benghazi.

LNA Haftar didukung oleh Uni Emirat Arab dan Mesir, sementara GNA menerima dukungan dari Turki.

Juga pada hari Minggu, bandara Mitiga di Tripoli, satu-satunya terminal udara yang berfungsi di ibukota, dihantam oleh dua roket, kata misi PBB ke Libya UNSMIL.

Serangan itu melukai dua warga sipil dan merusak landasan dan bangunan di fasilitas itu - yang digunakan untuk peluncuran pesawat tempur yang dipasok oleh Ankara, tambahnya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, sementara itu, mengatakan dalam kunjungannya ke Aljazair bahwa Haftar tidak dapat diharapkan untuk menghormati gencatan senjata yang ditengahi oleh Turki dan Rusia di Berlin pada 12 Januari.

Dia juga menyatakan dalam konferensi pers dengan timpalannya dari Aljazair Abdelmadjid Tebboune bahwa Ankara dengan tegas mendukung rakyat Libya pada saat mereka membutuhkan, lapor kantor berita negara Turki Anadolu melaporkan. "Kami bertekad untuk mendukung saudara-saudara kami di Libya," kata Erdogan.

Juru bicara LNA, bagaimanapun, menyalahkan Erdogan, yang telah mengirim pasukan untuk menopang pemerintah yang didukung PBB.[IT/r]

Misi PBB juga membunyikan peringatan bahwa "selama 10 hari terakhir, sejumlah kargo dan penerbangan lainnya telah diamati mendarat di bandara Libya di bagian barat dan timur negara itu, memberikan para pihak senjata canggih, kendaraan lapis baja, penasihat , dan pejuang. "
 
Comment