0
Saturday 1 February 2020 - 11:02

Inggris Tinggalkan Uni Eropa

Story Code : 841897
Inggris Tinggalkan Uni Eropa
Momen bersejarah ini, berlangsung pada Jumat 31 Desember pukul 23.00 GMT, ditandai dengan perayaan dan juga unjuk rasa anti-Brexit.
 
Acara menyalakan lilin digelar di Skotlandia, negara yang memilih untuk tetap berada di dalam keanggotaan UE. Sementara para pendukung Brexit berpesta di Lapangan Parlemen di London.

Dalam sebuah pesan di media sosial satu jam sebelum kepergian Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson menyebut Brexit merupakan momen besar dari sebuah harapan. "Ini merupakan sebuah momen yang dirasa banyak orang tidak akan mungkin terjadi," ucap dia, dikutip dari laman BBC, Sabtu 1 Februari 2020.
 
"Dan tentu saja banyak orang yang merasa gelisah serta kehilangan. Ada juga grup ketiga -- mungkin jumlahnya terbesar -- yang merasa kekisruhan politik (seputar Brexit) ini tidak akan pernah berakhir," sambungnya.
 
PM Johnson mengaku memahami semua kelompok masyarakat terkait Brexit. Ia menegaskan tugasnya sebagai kepala pemerintahan adalah menyatukan seluruh elemen masyarakat dan membawa negara ini maju ke masa depan yang lebih cerah.
 
"Terlepas dari segala kekuatan dan kualitasnya, UE telah berevolusi selama 50 tahun ke sebuah arah yang tidak lagi sesuai dengan negara ini," ungkap PM Johnson,
 
"Hal terpenting yang bisa saya katakan malam ini adalah, ini bukan sebuah akhir, melainkan sebuah permulaan. Ini adalah momen pembaruan dan perubahan nasional," pungkasnya.
 
Sebelumnya, Parlemen Eropa memberikan dukungan kesepakatan Brexit dalam pemungutan suara mencapai 621 suara, sedangkan 49 lainnya menolak. Hasil ini membuka jalan bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa pada Jumat 31 Januari.
 
Setelah debat emosional yang berlangsung lebih dari dua jam, anggota parlemen bergandengan tangan setelah pemungutan suara. Mereka menyanyikan lagu perpisahan untuk Inggris. [IT/Medcom]


 
Comment