0
Thursday 30 April 2020 - 14:39
Iran vs Hegemoni Global:

'Setiap Pelanggaran AS terhadap Teritorial Perairan Iran Akan Mendapat Respons yang Keras'

Story Code : 859870
Iran Armed Forces are prepared to respond to any US provocations in the Persian Gulf.jpg
Iran Armed Forces are prepared to respond to any US provocations in the Persian Gulf.jpg
"Orang Amerika tentu saja mengalami ini [di masa lalu] bahwa mereka akan menerima tamparan yang lebih keras daripada sebelumnya setelah melakukan tindakan sekecil apa pun terhadap perairan teritorial Republik Islam dan kepentingan rakyat kita," kata juru bicara senior Angkatan Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, dalam sebuah wawancara yang disiarkan langsung di televisi pemerintah pada Selasa (28/4) malam.

"Kami tidak bercanda [dengan siapa pun] ketika datang ke masalah pertahanan kami," tambahnya.

Komentar itu muncul setelah tweet baru-baru ini oleh Presiden AS Donald Trump di mana dia menuduh bahwa dia telah mengarahkan Angkatan Laut AS untuk "menembak jatuh dan menghancurkan" kapal perang Iran yang "melecehkan" kapal-kapal Amerika, menyusul konfrontasi baru-baru ini antara kapal perang AS dan kapal militer Iran di Teluk Persia.

Menurut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), kapal-kapal Amerika menggunakan perilaku "tidak profesional dan berbahaya" di perairan selama insiden itu, "menyebabkan masalah" untuk salah satu kapal logistik pasukan elit yang melakukan patroli rutin.

Namun, pernyataan Angkatan Laut AS menyatakan bahwa 11 kapal IRGC telah mendekati enam kapal angkatan laut AS di Teluk Persia "dalam pendekatan berbahaya dan melecehkan."

IRGC sangat menolak pernyataan itu, menyebut akun itu "kisah Hollywood."

Shekarchi mengatakan pernyataan Trump untuk tujuan "perang psikologis" yang bertujuan untuk menodai opini publik, pemilih yang menarik untuk membantunya terpilih kembali, dan juga membantunya menghindari kritik atas kesalahan penanganan masalah dalam negeri.

Amerika, tambah juru bicara itu, sedang melakukan kampanye kotor untuk menjelek-jelekkan Republik Islam, "sementara mereka [sendiri] bertentangan dengan hukum internasional [di jalur air] dan menyebabkan masalah [di sini]."

Masih mengacu pada insiden maritim, Shekarchi mengatakan Republik Islam bertanya-tanya bisnis apa yang dimiliki Amerika Serikat dan pasukannya di wilayah tersebut.

Dia lebih lanjut bertanya, "Apa yang mereka (Amerika) inginkan dari negara-negara kawasan di perairan Teluk Persia," sementara negara-negara di kawasan itu mampu memberikan keamanannya dengan sempurna?

"Tidak hanya mereka tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan ini, tetapi mereka juga menyebabkan pelecehan dan menginjak-injak hukum internasional," kata pejabat militer tersebut.[IT/r]
 
Comment