20.000 Protes Kebrutalan Polisi Di Paris, Gema Seruan Anti-Rasisme Di AS

Hampir 20.000 demonstran menentang larangan pertemuan publik di ibukota Prancis, Paris, untuk berdemonstrasi menentang kebrutalan polisi di Prancis atas kematian seorang pria kulit hitam 2016 dalam tahanan polisi, yang terinspirasi oleh demonstrasi di AS terhadap rasisme dan kekerasan polisi.

Bentrokan antara pengunjuk rasa dan petugas polisi meletus dalam demonstrasi besar-besaran di Paris pada hari Selasa ketika demonstran menggunakan slogan-slogan dari gerakan kebrutalan anti-polisi Amerika untuk menuntut keadilan bagi Adama Traore yang berusia 24 tahun, yang tewas setelah ditahan dan dibunuh secara brutal oleh petugas polisi empat tahun lalu berubah menjadi titik temu melawan kekerasan polisi di Prancis.

Banyak pemrotes mendapat inspirasi dari gerakan protes nasional di seluruh AS yang meletus menyusul pembunuhan seorang warga Afrika-Amerika George Floyd oleh seorang perwira polisi kulit putih di kota utara Minneapolis minggu lalu.

Banyak demonstran Prancis membawa plakat bertuliskan dalam Bahasa Inggris "Black Lives Matter" dan "Aku tidak bisa bernapas."

Floyd yang berusia 46 tahun meninggal pada 25 Mei setelah petugas polisi yang menangkapnya menekan lututnya selama hampir 9 menit sementara dia terus-menerus terengah-engah, dambil mengatakan "tolong, saya tidak bisa bernapas," memicu demonstrasi besar-besaran dan bentrokan dengan polisi di kota-kota besar di seluruh AS.

Sebelumnya pada hari Selasa, kakak perempuan Traore, Assa, berbicara kepada kerumunan besar pengunjuk rasa, dengan mengatakan, “Hari ini, kita tidak hanya berbicara tentang pertarungan keluarga Traore. Ini adalah perjuangan untuk semua orang. Ketika kami berjuang untuk George Floyd, kami berjuang untuk Adama Traore. "

"Apa yang terjadi di Amerika Serikat adalah gema dari apa yang terjadi di Prancis," ungkapnya.

Demonstrasi protes terhadap kebrutalan polisi Prancis juga diadakan di kota-kota lain di seluruh Prancis, dengan 2.500 orang ambil bagian dalam sebuah demonstrasi di kota utara Lille, hampir 2.000 di Marseille, dan 1.200 di Lyon, menurut AFP.(IT/TGM)