0
Monday 15 June 2020 - 17:16

Luksemburg: Uni Eropa akan Akui Palestina Jika Israel Mencuri Tepi Barat

Story Code : 868738
Petani Palestina di area C (PressTV).
Petani Palestina di area C (PressTV).
Dalam wawancara dengan majalah Der Spiegel, Menteri Luar Negeri Luksemburg Jean Asselborn mengatakan Dewan Keamanan PBB telah mengambil sikap jelas dengan  dalam beberapa resolusi dengan menyatakan pemukiman Israel adalah ilegal.

Mengutip Sepuluh Perintah, Asselborn menyebutkan bahwa salah perintah adalah "Jangan Mencuri". Dan aneksasi yang dilakukan Israel, menurut dia, sama dengan mencuri.

Asselborn juga menyerukan sikap Uni Eropa yang lebih keras terhadap rencana aneksasi Israel, "Menulis surat celaan akan menjadi penghinaan bagi Uni Eropa dan secara signifikan akan melemahkan kredibilitasnya."

Lebih jauh, sang Menlu menyarankan sanksi ekonomi atau pengakuan Palestina sebagai negara jika Israel terus bersikeras dengan rencananya.

Menurut Menlu Luksemberg, pengakuan atas Palestina akan memiliki dinamika yang sama sekali baru dan tidak terhindarkan karena keputusan seperti itu tidak perlu keputusan bulat dari semua 27 negara anggota.

Sebelumnya, sembilan negara anggota Uuni Eropa termasuk Swedia, Hongaria, dan Polandia, telah mengakui negara Palestina.

Jika negara-negara lain mengikuti, kemungkinan akan tercapai keputusan yang lebih dari sekedar sanksi ekonomi untuk Israel, lanjut Asselborn.

Perdana Menteri rezim Israel Benjamin Netanyahu telah mengumumkan rencana mencaplok lebih banyak wilayah di Tepi Barat akan bermula per 1 Juli mendatang, sesuai program Presiden AS Donald Trump.

Dalam program tersebut, al-Quds Yerusalem akan menjadi "ibukota Israel yang tak terbagi" dan memungkinkan rezim menganeksasi pemukiman di Tepi Barat dan Lembah Jordan.

Program Trump yang sangat provokatif dan menyangkal hak untuk kembali ke pengungsi Palestina itu juga mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB serta ditolak oleh sebagian besar komunitas internasional.

Palestina ingin Tepi Barat sebagai bagian dari negara Palestina merdeka di masa depan dengan al-Quds Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. Tetapi rencana ekspansi dan aneksasi agresif Israel telah menghantam keras setiap prospek perdamaian.

Putaran terakhir perundingan Israel-Palestina hancur pada tahun 2014. Di antara poin-poin penting dalam negosiasi tersebut adalah ekspansi pemukiman Israel yang berlanjut di wilayah Palestina.

Saat ini, 600.000 lebih warga Israel tinggal di  230 lebih pemukiman yang dibangun sejak pendudukan Israel tahun 1967 di wilayah Palestina, di Tepi Barat dan Yerusalem Timur al-Quds.[IT/AR/PT]
Comment