Peraturan Baru Perlawanan: Membunuh Seorang Pejuang Hezbollah Melumpuhkan Seluruh ‘Israel’

Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah telah memperingatkan Zionis Israel bahwa membunuh salah satu pejuang Perlawanan akan diikuti oleh tanggapan tegas.

Analis militer dan politik Zionis menganggap bahwa Hizbullah membisu tentang waktu dan sifat tanggapannya melemahkan kemampuan Zionis Israel untuk mencegah Perlawanan, menambahkan bahwa tentara Zionis telah meningkatkan tingkat siaga untuk mengantisipasi serangan Hizbullah.

Outlet media Zionis Israel mengungkapkan bahwa pasukan Zionis meninggalkan sejumlah pos di perbatasan dengan Lebanon agar tidak menawarkan sasaran mudah Hizbullah, menunjukkan bahwa kemungkinan konfrontasi skala besar sangat rendah karena biayanya yang luar biasa.

Pada 27 Juli, musuh Zionis mengarang laporan tentang dugaan serangan Hizbullah di Pertanian Shebaa yang diduduki, menganggap bahwa itu datang dalam konteks tanggapan terhadap serangan Damaskus.

Namun, Perlawanan Islam mengeluarkan pernyataan yang membantah laporan Zionis Israel dan menekankan bahwa pasukan Zionis secara sepihak melepaskan tembakan di bawah tekanan yang menyebabkan ketakutan akan potensi serangan Hizbullah.

Perlu dicatat bahwa Hizbullah menyerang kendaraan militer Zionis di pemukiman Avivim pada 1 September 2019, sebagai tanggapan atas serangan udara Zionis Israel di pedesaan Damaskus yang mengklaim dua martir mujahidin Hasan Zbeeb dan Yasser Daher.

Sejak kekalahan Zionis pada tahun 2000, Perlawanan Islam telah memberlakukan musuh formula keseimbangan pencegahan yang mengendalikan kebiadaban Israel dan mencegahnya meluncurkan agresi di Libanon.

Baru-baru ini, Hizbullah telah berhasil mempertahankan aturan keterlibatan baru dengan dasar melumpuhkan semua 'Israel' jika dia membunuh salah satu pejuang Perlawanan.[IT/r]