PBB: Hukuman Pembunuh Khashoggi Tak Sesuai Dengan Kejahatannya

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk ketidakseimbangan antara putusan pengadilan Saudi tentang pembunuhan jurnalis pembangkang Jamal Khashoggi tahun 2018 dan besarnya kejahatan itu.

"Ini adalah kasus di mana tidak ada transparansi yang layak dalam proses peradilan, mereka yang bertanggung jawab harus dituntut dan diberi hukuman yang sesuai dengan kejahatannya," kata Juru Bicara PBB Rupert Colville dalam briefing Jenewa pada hari Selasa.

"Ada seluruh masalah transparansi dan akuntabilitas dalam kasus ini," tambahnya, sehari setelah pengadilan Saudi akan memenjarakan delapan orang selama antara tujuh dan 20 tahun atas kekejaman tersebut.

Khashoggi dibunuh dan dipotong-potong di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 setelah memasuki tempat itu untuk mengumpulkan dokumen untuk pernikahan yang direncanakan.

The Washington Post, di mana dia adalah seorang kolumnis, melaporkan pada November 2018 bahwa CIA telah menyimpulkan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman secara pribadi telah memerintahkan pembunuhannya oleh regu pembunuh di konsulat.

Korban biasanya mengkritik kebijakan bin Salman, termasuk perang mematikan yang dipimpin kerajaan melawan tetangga selatan yang miskin, Yaman.

Ironisnya, keluarga Khashoggi mengampuni tersangka pelaku empat bulan sebelum putusan pengadilan.

Khalil Jahshan, dari Arab Center di Washington, DC, seorang teman dari keluarga Khashoggi, mengatakan kepada Al Jazeera, “Menurut praktik hukum di Arab Saudi, keluarga memiliki hak untuk meringankan hukuman apa pun, dan keluarga tersebut telah mengeluarkan pernyataan semacam itu. - kemungkinan besar di bawah tekanan. Saya tidak berpikir itu dilakukan dengan kemauan sendiri, karena saya mengenal keluarganya. "

Dia mencatat Kantor Kejaksaan Saudi telah mengatakan bahwa putusan itu "menutup kasus selamanya," sementara tubuh kritikus itu masih hilang.(IT/TGM)