0
Wednesday 28 October 2020 - 01:10

Iran Akan Memajukan Inisiatif Untuk Konflik Nagorno-Karabakh

Story Code : 894391
Iran Akan Memajukan Inisiatif Untuk Konflik Nagorno-Karabakh
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif mengatakan seorang diplomat senior Iran telah melakukan tur yang bertujuan untuk memajukan inisiatif Republik Islam itu untuk menyelesaikan konflik atas wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri Azerbaijan.

"Proposal Iran untuk resolusi permanen konflik akan diajukan hari ini atau besok dan kami kemudian akan menindaklanjuti proposal di [ibukota Rusia dan Armenia] Moskow dan Yerevan," kata Zarif pada hari Selasa.

Menteri luar negeri berbicara di sela-sela pertemuan oleh Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Majlis (Parlemen Iran), di mana masalah konflik dan dampaknya terhadap Republik Islam Iran telah muncul.

Zarif mengatakan proposal tersebut telah disusun oleh pejabat peringkat negara. Dia juga mengingatkan bahwa Iran secara aktif menjalankan kebijakan yang menjunjung tinggi integritas teritorial Azerbaijan, sifat perbatasan internasional yang diakui yang tidak dapat diganggu gugat, dan penyelesaian konflik secara damai.

Sebelumnya pada hari itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh menunjuk Abbas Araqchi, wakil menteri luar negeri Iran untuk urusan politik, sebagai pejabat yang ditugaskan untuk melakukan tur.

Khatibzadeh mengatakan Araqchi akan mengunjungi ibu kota Azeri, Rusia, Armenia, dan Turki selama penugasannya.

Menurut Islamic Republic of Iran Broadcasting News (IRIB) News, outlet berita penyiar nasional negara itu, pejabat tersebut melakukan kunjungan dalam perjalanan ke daerah-daerah yang membentang di sepanjang perbatasan di Kabupaten Khoda Afarin Iran.

Daerah perbatasan telah dihantam, pada beberapa kesempatan, oleh peluru nyasar dari gejolak antara Azerbaijan dan Armenia di wilayah tersebut.

Eskalasi dimulai pada 27 September setelah separatis Armenia, yang berusaha memisahkan wilayah itu dari Azerbaijan selama sekitar tiga dekade, menembaki tentara Azeri. Lebih dari 1.000 orang, termasuk lebih dari 100 warga sipil, dilaporkan tewas dalam kekerasan itu.

Kekerasan tersebut dinilai sebagai yang terburuk yang melanda Nagorno-Karabakh sejak 1992, ketika warga Armenia menginvasi wilayah itu dan memaksa orang Azeri mundur.

Pada pertengahan Oktober, Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif memberi tahu mitranya dari Azeri Jeyhun Bayramov dalam panggilan telepon tentang sifat proposal Teheran untuk penyelesaian konflik yang berkepanjangan.

Menurut Zarif, proposal tersebut memperkirakan Republik Islam, Turki, dan Rusia membentuk trio yang akan meningkatkan Grup Minsk yang telah gagal menyelesaikan sengketa wilayah. Grup Minsk yang terdiri dari Rusia, Amerika Serikat, dan Prancis dibentuk setelah invasi Armenia tahun 1992.(IT/TGM)
Comment