0
Thursday 29 October 2020 - 11:57
Iran - Islamopobia Prancis:

Khamenei Iran: Kartun 'Menghina' Nabi Muhammad Seharusnya Menjadi Kejahatan di Prancis seperti 'Meragukan Holocaust'

Story Code : 894686
Imam Sayyed Ali Khamenei .jpg
Imam Sayyed Ali Khamenei .jpg
Khamenei menjadi pemimpin Muslim terbaru yang mengungkapkan kemarahannya pada persepsi Barat tentang Islam dalam perang kata-kata yang meletus setelah pembunuhan guru bahasa Prancis Samuel Paty di Paris pada 16 Oktober.

Serangan pemimpin Iran terhadap Macron terjadi di tengah ketegangan baru antara Prancis dan negara-negara Arab lainnya, dengan majalah Prancis satir Charlie Hebdo mengejek Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah kartun di halaman depan edisi Rabu. Erdogan telah mengecam outlet tersebut karena menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad.

Penggambaran nabi dianggap menghujat umat Islam yang taat. Macron membela penerbitan kartun Nabi Muhammad sebagai kebebasan berbicara.

Dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada "pemuda Prancis" pada hari Rabu (28/10), Imam Khamenei berkata: "Tanyakan kepada Presiden Anda mengapa dia mendukung penghinaan terhadap Utusan Tuhan atas nama kebebasan berekspresi."

Ntas nama-pemuda Prancis, tanyakan pada Presiden Anda mengapa dia mendukung penghinaan Utusan Tuhan atas nama kebebasan berekspresi. Apakah kebebasan berekspresi berarti menghina, terutama orang yang sakral? Bukankah tindakan bodoh ini menghina alasan orang yang memilihnya?
- Khamenei.ir (@khamenei_ir) 28 Oktober 2020

Dia juga mengajukan pertanyaan tentang standar ganda yang jelas di Prancis terhadap agama yang berbeda, bertanya: "Mengapa menimbulkan keraguan tentang Holocaust merupakan kejahatan?" ketika tidak melanggar hukum untuk menghina Nabi Muhammad (sawa).

Ketegangan meningkat antara Prancis dan dunia Muslim sejak guru sejarah Prancis berusia 47 tahun, Samuel Paty, dipenggal kepalanya di pinggiran Paris pada 16 Oktober dalam serangan teror Islam.[IT/r]
 
Comment