0
Thursday 5 November 2020 - 14:56
Turki - Prancis:

Turki Menyangkal Keberadaan Grup Ultranasionalis 'Serigala Abu-abu' Tapi Menolak Larangan Prancis

Story Code : 896034
France - Turkey.jpg
France - Turkey.jpg
Organisasi, yang berafiliasi dengan Partai ‘sayap kanan’ Gerakan Nasionalis (MHP) dan dikatakan sebagai sayap paramiliternya, dilarang di Prancis pada awal November. Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan Serigala Abu-abu bertanggung jawab untuk menghasut kebencian dan melakukan tindakan kekerasan. Logonya berupa serigala dan bulan sabit Islam.

"Tidak ada gerakan yang disebut 'Serigala Abu-abu' yang dilarang oleh pemerintah Prancis. Ini adalah manifestasi terbaru dari pendekatan yang tidak konsisten yang digunakan oleh Prancis untuk melihat tindakan beberapa orang yang diduga tergabung dalam organisasi yang tidak ada ini. , bagaimanapun, tidak dapat diterima untuk melarang simbol yang tersebar luas di banyak negara di dunia dan tidak mengandung sesuatu yang ilegal," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu kemudian mengecam Prancis karena standar ganda ketika menegakkan kebebasan berekspresi untuk beberapa tetapi tidak untuk yang lain.

"Keputusan ini menunjukkan bahwa pemerintah Prancis telah sepenuhnya berada di bawah pengaruh kelompok Armenia ... Kebebasan berekspresi komunitas Turki di Prancis harus ditegakkan sebagai bagian dari hak asasi manusia universal, dan kami akan menanggapi dengan keras keputusan ini," kata kementerian itu.

Prancis dan Turki telah terlibat dalam pertikaian diplomatik sejak akhir Oktober, ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam pemimpin Prancis Emmanuel Macron atas janji yang terakhir untuk lebih keras pada "Islam radikal," memerangi "separatisme" Islam di Prancis dan memacu kebangkitan sebuah "pencerahan" Islam menyusul pemenggalan kepala guru sejarah Samuel Paty pada bulan Oktober di dekat Paris. Erdogan mengatakan Macron harus memeriksa kesehatan mentalnya atas obsesinya terhadap Muslim dan menuduh pemimpin Prancis itu melanggar kebebasan beragama.

Prancis menarik duta besarnya setelah pertikaian itu. Prancis dan Turki juga berselisih tentang dukungan yang terakhir untuk Azerbaijan dalam konflik di wilayah Nagorno-Karabakh yang mayoritas penduduknya Armenia.[IT/r]
 
Comment