0
Sunday 15 November 2020 - 11:49
China and G77:

G77 dan China Menyerukan Pencabutan Segera Sanksi terhadap Iran

Story Code : 897903
Group of 77 at the United Nations and China participate in a meeting in Santa Cruz, Bolivia in 2014.jpg
Group of 77 at the United Nations and China participate in a meeting in Santa Cruz, Bolivia in 2014.jpg
Dalam deklarasi yang dikeluarkan pada Kamis (13/110, para menteri luar negeri koalisi 134 negara berkembang ditambah China menyatakan keberatan mereka atas sanksi anti-Iran.

Pernyataan tersebut menyusul pertemuan tahunan ke-44 grup tersebut, yang diadakan melalui platform virtual.

“Para Menteri menegaskan kembali penolakan mereka terhadap sanksi ekonomi sepihak yang dijatuhkan pada Republik Islam Iran, yang berdampak negatif pada perkembangan dan kemakmuran rakyat Republik Islam Iran, dan dalam hal ini menyerukan pencabutan segera sanksi-sanksi tersebut. sanksi," bunyi pernyataan itu.

Iran telah berada di bawah serangkaian sanksi ilegal yang diberlakukan oleh AS sejak 2018, ketika Presiden Donald Trump menarik Washington dari kesepakatan nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA).

AS melancarkan apa yang disebut kampanye tekanan maksimum dan menargetkan negara Iran dengan langkah-langkah pembatasan "terberat yang pernah ada".

Dalam beberapa bulan terakhir, Washington telah memperketat sanksi yang menindas terhadap Republik Islam, menentang peringatan dari Tehran dan organisasi hak asasi manusia internasional bahwa pembatasan tersebut sangat menghambat perjuangan sektor kesehatan Iran melawan wabah virus korona.

Di bagian lain dalam pernyataan mereka, menteri luar negeri G77 dan China memuji JCPOA sebagai contoh "tindakan multilateral yang berhasil untuk menyelesaikan masalah global yang luar biasa."

“Para Menteri menegaskan kembali pentingnya mendukung dan memperkuat multilateralisme, dan, dalam hal ini, mengakui bahwa Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA) antara Republik Islam Iran dan pihak lain adalah kasus konkret dari tindakan multilateral yang berhasil untuk menyelesaikannya. isu global yang luar biasa, menekankan bahwa model tersebut menjadi contoh nyata untuk lebih mempercepat pencapaian pembangunan berkelanjutan termasuk dengan memperkuat kerja sama internasional, melalui peningkatan sarana pelaksanaan,” kata mereka.

Para menteri selanjutnya bertukar pandangan tentang dampak pandemi virus corona serta perkembangan terkini di dunia dan tantangan khusus yang dihadapi oleh negara-negara berkembang di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Mereka juga menekankan bahwa pemberantasan kemiskinan dalam segala bentuk dan dimensinya tetap menjadi tantangan global terbesar dan persyaratan yang sangat diperlukan untuk pembangunan berkelanjutan.[IT/r]
 
Comment