0
Wednesday 2 December 2020 - 11:42
Uni Eropa - Iran:

Borrell dari Uni Eropa: Pembunuhan Fakhrizadeh Tidak Akan Mencegah Iran dari 'Going Nuclear'

Story Code : 901165
Josep Borrell -European Union High Representative for Foreign Affairs and Security Policy.jpg
Josep Borrell -European Union High Representative for Foreign Affairs and Security Policy.jpg
Pekan lalu, Fakhrizadeh, kepala pusat inovasi Kementerian Pertahanan Iran, tewas dalam serangan di dekat kota Absard di Iran utara. Tehran mengatakan ada tanda-tanda keterlibatan Zionis Israel dalam pembunuhan itu. "[Pembunuhan Fakhrizadeh] ini adalah tindakan kriminal ... Saya minta maaf untuk mengatakannya, tetapi ini bukan cara Anda menyelesaikan masalah.
 
Kami tidak akan mencegah Iran menjadi (negara) nuklir dengan membunuh para ahli ilmu nuklir, dan ada orang yang tidak ingin JCPOA [Rencana Komprehensif Aksi Bersama] dihidupkan kembali, dan kami telah bekerja selama bertahun-tahun ini untuk menjaga kesepakatan tetap berjalan meskipun Amerika menarik diri," kata Borrell pada debat online dengan pendahulunya, Federica Mogherini dan Javier Solana, dijuluki "Uni Eropa di dunia yang terus berubah."  
 
Borrell juga berharap agar Uni Eropa dapat membujuk Amerika Serikat untuk kembali ke kesepakatan nuklir dan Iran untuk kembali pada kepatuhan penuh dengan tanggung jawab nuklir seperti yang dibayangkan oleh JCPOA.
 
Diplomat menambahkan, tanggal pertemuan JCPOA berikutnya sudah ditetapkan dan akan diadakan sebelum Natal.
 
"Dan kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk membuat kesepakatan ini menjadi penyedia keamanan untuk seluruh wilayah," kata Borrell. Pada 2015, Iran menandatangani JCPOA dengan China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
 
Itu mengharuskan Iran untuk mengurangi program nuklirnya dan sangat menurunkan cadangan uraniumnya dengan imbalan keringanan sanksi.
 
Pada 2018, Presiden AS Donald Trump membatalkan kesepakatan penting itu dan menerapkan kebijakan garis keras terhadap Teheran.
 
Sejak keputusan Trump untuk meninggalkan JCPOA, ketegangan antara AS dan Iran telah meningkat, dengan Iran mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi mematuhi kesepakatan nuklir 2015.[IT/r]
 
Comment