0
Saturday 5 December 2020 - 12:42
Gejolak Politik Saudi Arabia:

Laporan: Pengacara Mantan Putra Mahkota Saudi Meminta YouTube untuk Menghapus Video yang Mencemarkan Nama Baik

Story Code : 901746
Mohammed bin Nayef and MbS.jpg
Mohammed bin Nayef and MbS.jpg
Video yang dipermasalahkan tersebut berisi tuduhan bahwa bin Nayef, yang seharusnya ditahan, sedang bekerja untuk menjatuhkan sepupu dan penerusnya, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.
 
"Baik klien kami dan keluarga klien kami prihatin atas keselamatan mereka, dan tidak diketahui apakah nyawa klien kami dan keluarga klien kami dalam bahaya," kata pengacara bin Nayef dalam sebuah surat kepada YouTube, seperti dikutip dalam laporan tersebut, menambahkan bahwa "Kesetiaannya kepada putra mahkota tidak pernah goyah dan dia terus mendukung monarki yang sudah mapan."
 
Menurut laporan itu, bin Nayef telah menjadi sasaran dalam kampanye internet lainnya, menuduh bahwa dia berada di balik plot "negara bagian" terhadap keluarga kerajaan Arab Saudi dan rezim dengan dukungan dari Partai Demokrat AS. Tuduhan itu disebarluaskan di Twitter dengan tagar #HillaryEmails, kata surat kabar itu.
 
Mengutip CEO Chris Padilla dari firma manajemen reputasi digital Legendary, laporan tersebut mengatakan 40 persen akun yang menyebarkan tweet ini "menampilkan perilaku bot-like" dan kampanye itu sendiri kemungkinan besar merupakan disinformasi.
 
Bin Nayef telah menjadi putra mahkota Arab Saudi dari 2015-2017 sebelum Raja Salman mencopot semua gelar kerajaan dan negara dan menjadikan bin Salman pewaris takhta pada 2017.
 
Putra mahkota yang digulingkan ditempatkan di bawah tahanan rumah karena alasan yang tidak diungkapkan kepada publik . Pada bulan Maret tahun ini, media melaporkan, mengutip sumber, bahwa bin Nayef telah ditangkap dengan tuduhan pengkhianatan karena merencanakan kudeta.[IT/r]
 
Comment