Fatwa Ulama Lebanon: Haram Untuk Normalisasi Dengan Israel

Seorang ulama senior Lebanon mengatakan normalisasi hubungan diplomatik dengan rezim Israel benar-benar dilarang secara agama dan moral, mendesak negara-negara Muslim untuk mengambil sikap tegas terhadap langkah pengkhianatan oleh beberapa pemerintah negara Arab.

Kepala Dewan Islam Tertinggi Lebanon Sheikh Abdul Amir Qabalan mengatakan pada hari Minggu bahwa kesepakatan apa pun, yang berusaha untuk menormalkan semua jenis hubungan dengan rezim Israel "dilarang secara agama" dan "secara hukum batal.

Kesepakatan semacam itu adalah bagian dari implementasi yang disebut "kesepakatan abad ini," yang bertujuan untuk melikuidasi masalah Palestina, kata ulama tertinggi itu.

Qabalan meminta negara-negara Arab untuk sepenuhnya membatalkan dan mencabut perjanjian normalisasi yang baru-baru ini ditandatangani dengan Israel dan meminta negara-negara Muslim untuk meluncurkan boikot habis-habisan atas barang-barang Israel untuk melawan agenda kejam Israel di wilayah tersebut.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencananya untuk konflik Palestina-Israel awal tahun ini pada bulan Januari.

Proposal tersebut, bagaimanapun, sebagian besar memenuhi tuntutan Israel dalam konflik yang telah berlangsung puluhan tahun sambil menciptakan negara Palestina dengan kontrol terbatas atas keamanan dan perbatasannya sendiri.

Di antara banyak istilah kontroversial, AS menunjuk Yerusalem al-Quds sebagai "ibu kota Israel yang tidak terbagi" dan memungkinkan rezim untuk mencaplok permukiman di Tepi Barat yang diduduki dan Lembah Yordania.

Kelompok-kelompok Palestina dengan tegas menolak inisiatif bersama Israel-Amerika sebagai pelanggaran lebih lanjut atas hak-hak mereka, dan telah menyerukan pembentukan sikap bersatu melawan pendudukan Israel.(IT/TGM)