0
Saturday 23 January 2021 - 12:43
Inggris - Terorisme:

Mantan Kepala Anti-Teror Inggris: Abu Hamza Harus Meninggalkan Harapan untuk Melarikan Diri ke Rezim yang ‘Lebih Lunak’

Story Code : 911829
Abu Hamza.jpg
Abu Hamza.jpg
Seorang mantan kepala anti-teror Inggris telah memperingatkan bahwa khatib Islam Radikal Abu Hamza al-Masri, seorang warga negara Inggris asal Mesir, tidak boleh diizinkan kembali ke negara itu, lapor The Sun.
 
Sir Ivor Roberts, mantan kepala kontra-terorisme Kantor Luar Negeri, telah menulis untuk outlet tersebut untuk menegaskan bahwa kembalinya Hamzah, 62 tahun, akan menjadi "hal terakhir" yang dibutuhkan penegak hukum Inggris.
 
"Jika dia kembali ke sini, kebenaran sederhananya adalah bahwa bahkan dengan layanan keamanan berbakat kami dan polisi kontra-terorisme yang mengawasinya, kami tidak seaman jika dia berada di balik jeruji besi," tulis mantan kepala keamanan itu, memuji fakta bahwa Jaksa penuntut AS menentang pembebasannya.
 
“Saya tidak ragu dia mendambakan setelah kembali ke hari-hari ketika dia diizinkan untuk berkhotbah dengan bebas di London, mengubah anak-anak muda yang rentan menjadi pembantunya yang sangat gigih dalam pembunuhan dan perusakan,” tegas mantan diplomat itu.
 
'Takut pada COVID'
 
Sejak 2012, teroris terkenal dan pengkhotbah Islam radikal Abu Hamza al-Masri, juga dijuluki Tangan Hook, telah menjalani hukuman seumur hidup di penjara ADX Florence, negara bagian Colorado.
 
Penjara 'supermax' AS disebut-sebut sebagai penjara paling aman di dunia.
 
Menurut The Sun, Abu Hamza, yang divonis dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 2015 tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat, sebelumnya memohon pihak berwenang Inggris untuk memindahkannya kembali ke penjara di Inggris, dengan alasan kekhawatiran dia bisa mati karena COVID-19.
 
Dalam sebuah surat dari selnya, dia seolah-olah menambahkan bahwa dia dapat menderita "kerusakan otak, kegagalan organ dan amputasi ke lebih banyak anggota tubuhnya".[IT/r]
 
Comment