0
Friday 5 February 2021 - 11:12
Gejolak Turki:

Erdogan Turki Menyebut Pengunjuk rasa Mahasiswa sebagai Teroris

Story Code : 914410
Recep Tayyip Erdogan - Turkish President..jpg
Recep Tayyip Erdogan - Turkish President..jpg
Mahasiswa dan anggota fakultas Universitas Bogazici telah menghabiskan waktu berminggu-minggu memprotes pengangkatan Melih Bulu oleh Erdogan pada 1 Januari, seorang akademisi yang pernah mencalonkan diri sebagai calon partai Erdogan di parlemen.
 
Mereka telah menyerukan Bulu untuk mengundurkan diri sebagai rektor universitas dan agar universitas diizinkan memilih presidennya sendiri, dengan mengatakan penunjukan itu merupakan penghinaan terhadap kebebasan akademik.
 
Puluhan siswa telah ditahan di tengah protes, beberapa dibawa pergi setelah penggerebekan di rumah mereka.
 
"Saya tidak menerima anak-anak muda ini, yang merupakan anggota kelompok teroris, yang berbagi nilai-nilai nasional dan moral negara kita," kata Erdogan dalam sebuah pidato video kepada ribuan anggota partai yang berkuasa yang mengadakan kongres regional.
 
“Apakah Anda pelajar… atau apakah Anda teroris yang mencoba merampok kantor rektor dan menempatinya?” dia bertanya.
 
Erdogan melanjutkan dengan mengatakan bahwa pemerintahnya tidak akan mengizinkan protes anti-pemerintah massal seperti yang melanda Turki pada tahun 2013.
 
Protes tersebut dipicu oleh rencana pembangunan pemerintah di Taman Gezi, yang berdekatan dengan alun-alun utama Taksim Istanbul.
 
“Negara ini tidak akan menjadi negara yang didominasi oleh teroris. Kami tidak akan pernah mengizinkannya,” kata pemimpin Turki itu. “Negara ini tidak akan menayangkan ulang insiden seperti peristiwa Gezi di Taksim.”
 
Ketegangan berkobar minggu ini setelah sekelompok mahasiswa ditangkap atas poster, yang dipajang di Universitas Bogazici, yang menggambarkan situs paling suci umat Islam dengan bendera hak-hak LGBT.
 
Para siswa ditangkap pada akhir pekan dengan tuduhan menghasut kebencian dan menghina nilai-nilai agama.
 
Lebih dari 250 demonstran ditahan menyusul bentrokan dengan polisi di Istanbul pada Senin dan Selasa (1-2/2).
 
Hampir 70 orang juga ditahan di ibu kota, Ankara, pada hari Selasa selama demonstrasi yang diorganisir untuk mendukung mahasiswa Bogazici.
 
Erdogan mengatakan nilai-nilai LGBT "tidak memiliki tempat" di masa depan Turki.
 
Sementara itu, Bulu mengatakan kepada wartawan hari Rabu (3/2) bahwa dia tidak berniat untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai rektor universitas, yang sering disebut sebagai "Harvard of Turkey".
 
Dia mengulangi bahwa tujuannya adalah menjadikan Bogazici salah satu dari 100 universitas terbaik dunia.[IT/r]
 
 
Comment