0
Monday 8 March 2021 - 19:30
Invasi Saudi Arabia di Yaman:

“Yaman Akan Melanjutkan Serangan di Kedalaman Saudi, Eskalasi Harus Dijawab dengan Eskalasi”

Story Code : 920350
Saudi Arabia
Saudi Arabia' energy giant Aramco burn.jpg
Dalam sebuah wawancara dengan Al-Manar Minggu (7/3) malam, Al-Bakhiti mengatakan 'Operasi Keenam Pencegahan Seimbang' yang dipentaskan oleh pasukan sekutu Tentara Yaman dan Komite Populer sebelumnya pada hari Minggu adalah salah satu operasi besar di kedalaman Saudi sebagai pembalasan atas tindakan agresi oleh Riyadh dan sekutunya yang sedang berlangsung.
 
"Mereka (pasukan agresi) menginginkan gencatan senjata sepihak oleh pasukan Yaman, sambil memberikan diri mereka hak untuk maju di medan perang terutama di Marib," kata Al-Bakhiti kepada Al-Manar.
 
"Kami akan aktif di semua lini dan akan meningkatkan serangan kami di kedalaman Saudi," kata pejabat Yaman, berjanji: "Eskalasi akan bertemu dengan eskalasi."
 
Dalam konteks ini, Al-Bakhiti menekankan bahwa rakyat Yaman akan dapat mematahkan pengepungan di negara mereka hanya dengan mengamankan Marib dan ladang minyaknya.
 
Sementara itu, dia mengungkapkan bahwa Oman sedang menengahi pembicaraan antara Yaman dan AS, menekankan bahwa Sanaa telah menyampaikan pesan yang jelas bahwa kaum revolusioner Yaman akan terus menyerang Saudi selama agresi masih berlangsung.
 
Sebelumnya pada hari Minggu, pasukan sekutu Tentara Yaman dan Komite Populer melakukan 'Operasi Keenam Pencegahan Seimbang' terhadap target di kedalaman Saudi.
 
Sebagai bagian dari operasi, 14 drone, 10 di antaranya adalah Sammad III, dan 8 roket balistik, termasuk rudal Zulfikar, digunakan untuk menyerang kilang minyak Aramco di pelabuhan Ras Tanura dan sasaran militer di kota Al-Dammam, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengumumkan.
 
Revolusioner Yaman dalam beberapa minggu terakhir meningkatkan serangan terhadap target militer Saudi sebagai pembalasan atas agresi hampir 6 tahun.
 
Yaman telah sejak 25 Maret 2015 di bawah agresi oleh koalisi pimpinan Saudi dalam upaya mengembalikan kekuasaan buronan mantan presiden Abd Rabbu Mansour Hadi, yang merupakan sekutu Riyadh.
 
Puluhan ribu orang Yaman telah terbunuh atau terluka oleh serangan udara yang dipimpin Saudi. Negara Arab juga berada di bawah blokade keras oleh koalisi yang mencakup Kerajaan Saudi, UEA, Yordania, Bahrain, Kuwait, Mesir, Maroko, dan Sudan.[IT/r]
 
Comment