Gadis Mengaku Berbohong Tentang Guru Bahasa Prancis yang Dicap Islamofobia dan Dipenggal

Pengacara remaja itu bersikeras ayahnya dan bukan gadis itu yang harus dihukum atas kematian guru sekolahnya.
 
Seorang gadis berusia 13 tahun mengaku berbohong tentang seorang guru sekolah Prancis yang dipenggal kepalanya oleh seorang imigran Muslim Oktober lalu, Le Parisien melaporkan.
 
Remaja Muslim yang hanya dikenal sebagai Z tidak ingin ayahnya mengetahui bahwa dia diskors karena membolos, jadi dia mengatakan kepadanya bahwa guru sejarah dan geografi Samuel Paty, 47, telah menskorsnya dari kelas setelah dia berselisih dengannya. berencana untuk menunjukkan karikatur Nabi Muhammad saw kepada siswa selama pelajaran tentang kebebasan berbicara.
 
Lebih dari seminggu kemudian kebohongan itu menyebabkan serangkaian peristiwa yang memuncak pada pembunuhan mengerikan terhadap guru tersebut.
 
Jadi atau Tidak Jadi Charlie?
 
Pelajaran Samuel Paty didedikasikan untuk sebuah isu kontroversial - karikatur Nabi Muhammad saw yang dicetak oleh majalah satir Perancis Charlie Hebdo pada tahun 2015.
 
 Alquran, teks utama agama dalam Islam, tidak mengatakan apapun tentang penggambaran Allah atau Nabi Muhammad, Namun demikian, banyak Muslim yang menentang penggambaran nabi karena dapat menimbulkan godaan terhadap penyembahan berhala, sedangkan sindiran tentang agama dianggap menghujat dan di beberapa negara dapat dihukum mati.
 
Setelah majalah yang membuat potongan serupa tentang tokoh agama lain itu merilis edisi 2015, itu mendapat kecaman keras dari negara-negara Muslim.
 
Pada tahun yang sama, kelompok Islamis melancarkan beberapa serangan di Prancis yang menewaskan 17 orang, termasuk karyawan di Charlie Hebdo.
 
Serangan tersebut mengejutkan dunia dan untuk menunjukkan dukungan kepada para korban, banyak pengguna online menggunakan slogan "Je suis Charlie" (Saya Charlie).
 
Pelajaran Paty didedikasikan untuk kebebasan berbicara dan apakah mereka menganggap itu salah atau benar untuk menjadi Charlie.[IT/r]