TV Iran: Orang di Balik Insiden Fasilitas Nuklir Natanz Baru-Baru Ini Teridentifikasi 

Pada hari Minggu (11/4), situs nuklir Natanz terkena serangan, yang dikecam oleh Tehran sebagai tindakan "terorisme nuklir". Hanya beberapa hari setelah insiden itu, Iran mengumumkan telah berhasil mencapai pengayaan uranium 60 persen, sejalan dengan rencana yang diumumkan sebelumnya.

TV pemerintah mengidentifikasi tersangka sebagai Reza Karimi, yang menurut mereka memasang alat peledak di dalam fasilitas tersebut. Ledakan berikutnya merusak sebagian jaringan listrik sentrifugal pabrik, tambah laporan itu.

Menurut penyiar, pelaku melarikan diri dari negara itu sebelum ledakan terjadi.

"Langkah-langkah yang diperlukan dan legal untuk penangkapan dan pemulangannya ke negara sedang dilakukan," tambah jaringan itu.
Rekaman yang ditayangkan di saluran TV menunjukkan gambar tersangka pelakunya dan "red notice" Interpol yang dikeluarkan untuknya. Namun, nama pria itu tidak dapat ditemukan dalam database pemberitahuan merah di situs resmi Interpol.

Pada hari Minggu, Iran melaporkan bahwa insiden di pembangkit nuklir Natanz telah merusak jaringan listrik fasilitas tersebut, yang digambarkan oleh wakil presiden dan kepala energi atom, Ali Akbar Salehi, sebagai "terorisme nuklir". Kazem Gharib Abadi, perwakilan permanen Iran untuk PBB di Wina, menyalahkan serangan itu pada Zionis Israel.

Ketua parlemen Iran mengumumkan pada hari Jumat (16/4) bahwa negara itu telah berhasil dalam rencananya untuk pengayaan uranium, setelah berhasil menghasilkan uranium yang diperkaya hingga 60 persen. [IT/r]