Kehadiran AS, Israel Di Kurdistan Irak Mengancam Stabilitas Kawasan

Seorang analis politik mengatakan kepada Press TV bahwa kehadiran pangkalan AS dan Israel di Wilayah Kurdistan Irak merupakan ancaman langsung terhadap stabilitas, keamanan dan kemerdekaan negara-negara kawasan.

Juma al-Atwani membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara pada hari Minggu, ketika ditanya tentang peran Israel dan agen mata-matanya, Mossad, di bagian utara wilayah Irak.

"Kawasan Timur Tengah telah menghadapi perkembangan berbahaya dan besar sejak serangan 9/11 menurut proyek politik yang dipromosikan oleh Amerika Serikat dan rezim Zionis," jelasnya.

Para pejabat Kurdi "percaya bahwa rencana Timur Tengah Baru akan membantu mereka mewujudkan impian mereka untuk membentuk pemerintah merdeka di Irak utara," kata analis tersebut.

Wilayah Kurdistan Irak pada 25 September 2017 mengadakan referendum tidak mengikat tentang pemisahan diri dari Irak meskipun ada tentangan luas dari pejabat dan tetangga Irak serta komunitas internasional.

Israel tegas dalam mendukung pemisahan diri Kurdi, dalam sebuah langkah yang menurut pengamat ditujukan untuk mengamankan aliran pasokan minyak dari Kurdistan Irak dan membangun entitas pro-Israel di jantung dunia Muslim.

Namun, langkah tersebut gagal karena dinyatakan ilegal oleh pengadilan tinggi Irak dan pemerintah federal di Baghdad.(IT/TGM)