VIDEOS: Israel Mengebom Gaza selama 2 Hari Berturut-turut sebagai Tanggapan atas Serangan Lintas Perbatasan saat Gencatan Senjata Goyah

Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) mengatakan mereka menargetkan "kompleks militer dan situs peluncuran roket" yang diduga dioperasikan oleh Hamas, yang memerintah Gaza.
 
Serangan itu dilakukan Kamis (17/6) malam sebagai pembalasan terhadap balon pembakar yang diluncurkan dari Gaza, kata IDF.
 
Rudal tersebut dilaporkan menghantam kota Khan Yunis di Gaza selatan, yang menjadi target serangan Zionis Israel untuk hari kedua berturut-turut, serta kota Beit Lahia, utara kota Gaza.
 
Delapan kebakaran, termasuk tujuh di wilayah Eshkol dan satu di ladang dekat Shaar Hanegev, dipicu oleh balon pada Kamis (17/6), menyusul empat pada Rabu, media Zionis Israel melaporkan.
 
Tak lama setelah Zionis Israel mengebom situs-situs yang diduga Hamas, sirene terdengar di kibbutz Kfar Aza di Zionis Israel selatan, dengan IDF mengklaim bahwa peringatan itu dipicu oleh “tembakan yang masuk, bukan roket.”
 
Rekaman CCTV muncul dimaksudkan untuk menunjukkan saat rentetan tembakan senapan mesin diarahkan ke masyarakat.
 
Letusan kekerasan menyusul 'Pawai Bendera' kontroversial melalui Yerusalem awal pekan ini, yang diselenggarakan oleh kelompok-kelompok nasionalis Zionis Israel untuk memperingati kemenangan Tel Aviv dalam Perang Enam Hari 1967, ketika merebut Yerusalem Timur.
 
Awalnya dijadwalkan pada Mei, acara tersebut ditunda karena ketegangan berubah menjadi pertempuran di Gaza pada akhir liburan Ramadhan, yang berlangsung selama 11 hari.
 
Meskipun rute pawai pada akhirnya dialihkan dalam upaya untuk menghindari bentrokan, pertempuran di Yerusalem dan di tempat lain pecah, melihat beberapa orang terluka dan lebih dari selusin warga Palestina ditangkap.
 
Serangan Kamis menandai gejolak kedua sejak gencatan senjata Israel-Gaza terakhir, yang ditengahi oleh Mesir bulan lalu di tengah perang berdarah yang menewaskan lebih dari 250 warga Palestina dan 13 di Israel.
 
Ini juga merupakan operasi militer pertama yang dilakukan di bawah pemerintahan koalisi baru Zionis Israel, yang mengambil alih kendali dari PM Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (13/6).[IT/r]