China-Korea Utara Berjanji Tingkatkan Hubungan Persahabatan

Hubungan dekat antara kedua negara itu telah "mendapatkan momentum" dalam beberapa tahun terakhir, "secara komprehensif telah berkembang ke tahap lebih tinggi di semua bidang, termasuk politik, ekonomi, militer dan budaya," kata Kim, menurut kantor berita negara Korea Utara KCNA.

Perjanjian bilateral berperan penting dalam memastikan perdamaian dan stabilitas di Asia melawan "kekuatan musuh" di kawasan itu, kata pemimpin Korea Utara. Ia juga mencatat bahwa kedua negara tetangga berbagi "pendirian tetap … untuk tanpa henti mengembangkan hubungan persahabatan dan kerja sama" dengan satu sama lain.

Dengan nada sama, Xi memuji perjanjian 1961 dengan meningkatkan perdamaian regional dan global. Ia menambahkan bahwa Beijing dan Pyongyang telah "sangat mendukung satu sama lain dan bekerja bahu membahu" untuk memperkuat hubungan selama bertahun-tahun.

Menurut Kementerian Luar Negeri China, Xi mengatakan dirinya siap bekerja sama dengan Kim untuk "membawa kerja sama persahabatan bilateral ke tingkat yang baru dan memberikan lebih banyak manfaat bagi kedua negara dan dua bangsa."

Berdasarkan perjanjian 1961, China dan Korea Utara harus secara otomatis saling membela ketika salah satu dari mereka diserang.

China adalah mitra dagang terbesar dan sekutu utama Korea Utara di panggung dunia dan sebelumnya telah menyerukan pelonggaran sanksi internasional terhadap Pyongyang. Xi dan Kim bertemu langsung beberapa kali pada 2018 dan 2019.[IT/AR]