0
Friday 6 August 2021 - 16:29

Hiroshima Peringati 76 Tahun Pengeboman AS

Story Code : 947027
Hiroshima Peringati 76 Tahun Pengeboman AS
Walikota Kazumi Matsui mendesak para pemimpin dunia untuk berkomitmen pada pelucutan senjata nuklir seserius mereka mengatasi pandemi yang diakui masyarakat internasional sebagai "ancaman bagi kemanusiaan."

"Senjata nuklir, yang dikembangkan untuk memenangkan perang, merupakan ancaman pemusnahan total yang pasti bisa kita akhiri, jika semua negara bekerja sama," kata Hiroshima Kaxumi Matsui hari ini seperti dilansir Tasnim News.

Matsui bersikeras bahwa Hiroshima tidak akan pernah berhenti melestarikan fakta tentang pembantaian besar-besaran yang dilakukan AS serta upaya berkelanjutannya untuk mempromosikan "budaya perdamaian di seluruh dunia."

"Senjata nuklir adalah kekerasan manusia yang paling utama. Jika masyarakat sipil memutuskan untuk hidup tanpanya, pintu menuju dunia bebas senjata nuklir akan terbuka lebar," katanya.

Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertama di dunia - dijuluki "Bocah Kecil" - di Hiroshima pada pukul 8:15 pagi pada tanggal 6 Agustus 1945, menghancurkan seluruh kota dan membantai lebih dari 140.000 orang. AS menjatuhkan bom nuklir kedua tiga hari kemudian di kota Nagasaki, membunuh 70.000 penduduk lainnya secara massal.

Meski menjadi korban penggunaan bom atom oleh Amerika, Jepang tetap menjadi salah satu sekutu terdekat AS. Selain itu, Tokyo telah menolak untuk menandatangani Perjanjian PBB tentang Larangan Senjata Nuklir bersama dengan negara-negara pemilik senjata nuklir dunia. Bahkan hari ini, Jepang tidak diizinkan untuk memiliki kekuatan militer independen dan terus duduk di bawah “payung nuklir” AS.

Walikota Hiroshima memperbaharui tuntutannya agar pemerintahnya "segera" menandatangani dan meratifikasi perjanjian dan bergabung dalam diskusi untuk memenuhi keinginan yang telah lama diinginkan para penyintas bom atom. Dia juga menuntut agar Jepang menyediakan mediasi yang produktif antara negara-negara yang memiliki senjata nuklir dan non-nuklir.

Walikota Matsui lebih lanjut mendesak para pemimpin dunia untuk berkomitmen pada pelucutan senjata nuklir seserius mereka mengatasi pandemi COVID-19 yang terus berlanjut yang diakui masyarakat internasional sebagai "ancaman bagi kemanusiaan."

Namun, penimbunan senjata nuklir berlanjut hingga hari ini, dengan AS, Rusia, Inggris, Prancis, Cina, rezim Israel, India, Pakistan, dan Korea Utara memiliki senjata pemusnah massal dan menolak untuk berkomitmen pada  Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT).[IT/AR]
Comment