0
Saturday 18 September 2021 - 11:35

Jenderal AS: Serangan Down Dekat Bandara Afghanistan adalah 'Kesalahan'

Story Code : 954414
Rumah Ahmadi setelah serangan (ABC News).
Rumah Ahmadi setelah serangan (ABC News).
"Saya sekarang yakin bahwa sebanyak 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak tewas secara tragis dalam serangan itu," kata McKenzie seperti dilansir ABC News.

Dia melanjutkan bahwa kini pihaknya menilai bahwa kendaraan dan mereka yang tewas dalam serangan itu "tidak mungkin terkait dengan ISIS-Khorasan atau merupakan ancaman langsung bagi pasukan AS" sambil mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga dan teman-teman korban.

McKenzie mencatat bahwa serangan drone itu dilakukan dengan keyakinan sungguh bahwa itu akan mencegah dan mengakhiri ancaman terhadap pasukan AS dan para pengungsi di bandara.

Meski mengatakan dirinya bertanggung jawab penuh atas serangan  yang berakhir dengan tragis itu McKenzie tidak menyebutkan satu pun langkah yang dapat menjadi bentuk dari realisasi tanggung jawab tersabut.

Sejak serangan itu terjadi, para pejabat militer menunjuk pada ledakan sekunder yang mengindikasikan bahwa Toyota Corolla putih membawa bahan peledak -- ledakan yang lebih besar dari yang diperkirakan dari rudal Hellfire.

McKenzie mengatakan pada hari Jumat bahwa ledakan sekunder disebabkan oleh tangki propana yang berada di sebelah mobil ketika ditabrak.

Zemerai Ahmadi, target utama yang tewas dalam serangan itu setelah dia memacu mobil ke jalan masuk rumahnya, telah bekerja selama 15 tahun di Nutrition & Education International, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di California. Setelah memarkir kendaraan di halaman perumahan, dia dan seorang pria lain terlihat memuat apa yang diyakini pejabat militer sebagai bahan peledak ke dalam kendaraan. Serangan drone diperintahkan karena itu diyakini sebagai tahap akhir dari perencanaan pengeboman mobil.

Orang-orang yang bekerja dengan Ahmadi di organisasi bantuan tersebut mengatakan bahwa dia sebenarnya memuat botol air ke dalam kendaraannya.

Serangan drone terjadi tiga hari setelah 13 anggota layanan AS dan sebanyak 170 warga Afghanistan tewas dalam serangan bunuh diri di luar Bandara Internasional Hamid Karzai selama penarikan hiruk-pikuk warga Afghanistan yang berharap untuk melarikan diri dari negara itu setelah Taliban mengambil alih kekuasaan.

ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri tersebut.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam pernyataan hari Jumat mengatakan dirinya telah mengarahkan peninjauan menyeluruh atas penyelidikan yang   dilakukan Komando Pusat AS, sejauh mana penyelidikan mempertimbangkan semua konteks dan informasi yang tersedia, "sejauh mana otoritas serangan, prosedur dan proses perlu diubah di masa depan." [IT/AR]
Comment