Pejabat: Koalisi Pimpinan Saudi Terus Membajak Minyak Yaman di Tengah Keheningan PBB

Berbicara pada hari Kamis (8/10), al-Adhrai mengatakan kapal-kapal terus dicegah memasuki pelabuhan al-Hudaydah Yaman, meskipun mereka memegang dokumentasi yang diperlukan PBB yang mengesahkan mandat mereka, jaringan televisi Yaman al-Masirah melaporkan.
 
“Keheningan dari pihak PBB, yang telah menutup mata terhadap masalah ini dan tidak mengambil tindakan apa pun dalam menghadapi penderitaan rakyat Yaman, adalah salah satu faktor terpenting yang mendorong” koalisi untuk terus mencuri -membutuhkan - minyak mentah, katanya.
 
Baru-baru ini, koalisi menyita sebuah kapal tanker yang membawa sekitar 25.000 ton solar yang ditujukan untuk perusahaan sektor swasta Yaman.
 
Termasuk kapal tanker bermuatan diesel, empat kapal semacam itu telah disita dengan cara yang sama oleh koalisi, kata perusahaan itu.
 
Perkiraan yang diberikan oleh al-Masirah menunjukkan bahwa pasukan yang dipimpin Saudi telah menjarah 85 persen dari keuntungan yang diperoleh dari mengekstraksi sumber daya dari ladang minyak dan gas Yaman.
 
Koalisi itu menginvasi Yaman pada Maret 2015 untuk mengembalikan kendali negara itu kepada bekas pemerintah yang bersahabat dengan Riyadh.
 
Sejauh ini masih jauh dari target. Namun, ratusan ribu orang Yaman telah tewas sejak di tengah agresi dan pengepungan simultan yang dilakukan pasukan di seluruh negara.[IT/r]