0
Saturday 9 October 2021 - 20:29
Nuklir Iran:

Raeisi: Iran Tidak Akan Pernah Meninggalkan 'Kebijakan Pasti' untuk Menggunakan Energi Nuklir Damai

Story Code : 957939
Raeisi: Iran Tidak Akan Pernah Meninggalkan
Berbicara di provinsi selatan Bushehr pada hari Jumat (8/10), Raeisi mengatakan Iran membutuhkan perencanaan "bijaksana dan terarah" untuk pengembangan berkelanjutan industri nuklir berdasarkan standar internasional terbaru untuk berdiri di posisi ekonomi, ilmiah dan teknologi teratas di wilayah tersebut. .
 
Dia menambahkan bahwa mekanisme yang diperlukan telah dikembangkan dalam hal ini dan diberikan kepada Organisasi Energi Atom Iran (AEOI).
 
“Pengetahuan nuklir di masa depan akan menentukan perkembangan dan kemajuan ilmiah yang luar biasa dari negara-negara, dan kita tidak boleh ketinggalan dari gerakan ilmiah dunia,” kata presiden Iran.
 
Dia mencatat bahwa kemajuan pengetahuan nuklir akan mengarah pada pengembangan teknologi lainnya.
 
Lebih lanjut Raeisi mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bushehr saat ini beroperasi pada kapasitas nominalnya dan memproduksi lebih dari 1.000 megawatt listrik, tetapi angka tersebut akan menjadi tiga kali lipat dalam fase pengembangannya.
 
Dia menambahkan, “Salah satu misi penting Organisasi Energi Atom [Iran] adalah untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik negara hingga 10.000 megawatt yang akan terwujud dalam tiga tahun ke depan.”
 
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Sputnik Iran yang diterbitkan pada hari Minggu, Wakil Presiden Iran dan Kepala AEOI Mohammad Eslami mengatakan Tehran akan melanjutkan pengembangan program nuklir damai untuk memenuhi kebutuhan akut akan listrik dan memproduksi radiofarmasi untuk digunakan dalam kedokteran, industri, pertanian, dan lingkungan.
 
“Iran sekarang menghadapi kebutuhan listrik yang akut. Oleh karena itu, kami telah menetapkan tujuan untuk memenuhi 50 persen dari kebutuhan negara untuk 10.000-16.000 MW listrik dengan membangun pembangkit listrik [nuklir] baru dengan kapasitas gabungan 8.000 MW. Saat ini ini adalah tujuan utama dari Organisasi Energi Atom Iran,” kata kepala nuklir Iran.
 
Pembangkit listrik Busher mulai beroperasi pada 2011 dan mencapai kapasitas penuh pada tahun berikutnya, tetapi Iran dan Rusia setuju untuk memperluasnya.
 
Mereka menandatangani sejumlah dokumen pada November 2014 untuk pembangunan hingga delapan pembangkit listrik tenaga nuklir baru di lokasi tersebut dan memperluas kerja sama di bidang penggunaan energi atom secara damai.
 
Pada November 2017, Iran mulai membangun dua reaktor nuklir lagi dalam proyek bersama dengan perusahaan energi Rosatom Rusia di Bushehr.[IT/r]
 
Comment