Trump Mengatakan Netanyahu 'Tidak Setia' karena Memberi Selamat kepada Biden setelah Pemilihan

“Tidak ada yang berbuat lebih banyak untuk Bibi. Dan aku menyukai Bibi. Saya masih menyukai Bibi,” kata Trump, merujuk pada Netanyahu dengan nama panggilannya, saat berbicara dengan jurnalis Zionis Israel Barak Ravid.

“Tapi saya juga suka kesetiaan. Orang pertama yang memberi selamat kepada Biden adalah Bibi. Dan dia tidak hanya mengucapkan selamat kepadanya, dia melakukannya dalam rekaman. Dan itu ada dalam rekaman.”

Dia melanjutkan bahwa pesan Netanyahu datang terlalu dini, “lebih awal dari kebanyakan,” mengutuk mantan perdana menteri.

“Saya secara pribadi kecewa padanya,” katanya. “Bibi bisa saja diam. Dia membuat kesalahan yang mengerikan."

"Aku belum berbicara dengannya sejak itu."

Netanyahu paling lambat memberi selamat kepada Biden pada November tahun lalu, melakukannya beberapa jam setelah banyak pemimpin dunia lainnya.

Analis menunjukkan bahwa Netanyahu tidak menyebut Biden sebagai "presiden terpilih" dalam tweet dan komentarnya kepada kabinet, dan tidak secara eksplisit menyatakan bahwa Biden memenangkan pemilihan, menurut The Times of Israel.

Trump juga mencatat bahwa kesepakatan nuklir Iran 2015, yang ditariknya pada 2018 setelah tekanan dari Netanyahu, adalah “bencana.”

“Saya akan memberi tahu Anda apa – seandainya saya tidak ikut, saya pikir Zionis Israel akan dihancurkan. Oke. Anda ingin tahu kebenarannya? Saya pikir Zionis Israel mungkin sudah dihancurkan sekarang.” [IT/r]