0
Saturday 8 January 2022 - 23:52
Gejolak Politik AS:

Amnesty International Mendesak Biden untuk Menepati Janji untuk Menutup Teluk Guantanamo

Story Code : 972591
Amnesty International Mendesak Biden untuk Menepati Janji untuk Menutup Teluk Guantanamo
Fasilitas di pangkalan militer AS di Kuba terkenal karena metode interogasi yang keras yang digunakan di sana yang menurut para kritikus sama dengan penyiksaan.

"Semakin lama penjara itu digunakan, semakin lama penjara itu terus merusak kredibilitas AS secara global tentang hak asasi manusia," kata Daphne Eviatar, direktur program keamanan dengan hak asasi manusia di Amnesty International USA, dalam sebuah pernyataan.

Kira-kira 780 orang telah ditahan di Guantanamo sejak pendiriannya pada 12 Januari 2002, banyak dari mereka belum didakwa melakukan kejahatan.

Kamp saat ini memiliki 39 tahanan yang tersisa.

Guantanamo menetapkan "preseden berbahaya" baik dalam hal kurangnya proses hukum "dan dalam hal impunitas untuk pelanggaran hak asasi manusia yang paling serius, seperti penyiksaan dan penghilangan paksa," Matthias Schreiber dari Amnesty International di Jerman mengatakan kepada AFP kantor berita.

Dia mengatakan tahanan tidak memiliki akses ke "pengadilan yang adil di bawah aturan hukum."

Schreiber mendesak masyarakat internasional untuk menekan AS agar menutup fasilitas itu.

Mantan Presiden AS Barack Obama sudah memerintahkan untuk ditutup pada tahun 2009 tetapi gagal untuk menyelesaikannya selama kepresidenannya.

Pendahulu Biden, Donald Trump, ingin mempertahankan fasilitas, yang juga dikenal sebagai Gitmo.

Tetapi Biden berjanji selama kampanye pemilihannya bahwa dia akan menutupnya sebelum masa jabatannya habis. [IT/r]
Comment