0
Sunday 9 January 2022 - 09:16
Afghanistan - Iran:

Menteri Luar Negeri Taliban Tiba di Iran untuk Pembicaraan dalam Kunjungan Resmi Pertama

Story Code : 972654
Menteri Luar Negeri Taliban Tiba di Iran untuk Pembicaraan dalam Kunjungan Resmi Pertama
"Kunjungan itu bertujuan untuk diskusi tentang masalah politik, ekonomi, transit dan pengungsi antara Afghanistan dan Iran," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Taliban Abdul Qahar Balkhi dalam tweet hari Sabtu (8/1).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas isu-isu politik, ekonomi, transit dan pengungsi antara Afghanistan dan Iran. Pertemuan pendahuluan untuk delegasi kunjungan diadakan di Istana Storai, Kemenlu, di mana isu-isu penting dinilai dan dimasukkan dalam agenda.
— Abdul Qahar Balkhi (@QaharBalkhi) 8 Januari 2022

Dia menambahkan bahwa pertemuan awal untuk delegasi kunjungan diadakan di Kementerian Luar Negeri Afghanistan, "di mana isu-isu signifikan dinilai dan dimasukkan dalam agenda."

Iran telah berulang kali mengumumkan bahwa pembentukan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan hanya mungkin melalui pembentukan pemerintah berbasis luas di negara yang dilanda perang.

“Kami percaya bahwa keamanan yang berkelanjutan, dan stabilitas politik dan sosial di Afghanistan hanya mungkin melalui partisipasi kolektif yang nyata dan pemerintahan yang inklusif dan efektif di mana semua etnis dan agama berperan,” kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian saat berpidato di konferensi ke-17. Sidang Luar Biasa Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Islamabad, Pakistan, bulan lalu.

Iran telah menampung jutaan migran dan pengungsi Afghanistan dalam beberapa dekade terakhir tetapi mendapat sanksi alih-alih menerima dukungan keuangan.

Dalam pidatonya pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada bulan November, duta besar tetap Iran untuk PBB Majid Takht-Ravanchi memperingatkan bahwa tetangga Afghanistan harus dibantu saat mereka berjuang untuk menangani arus keluar pengungsi yang telah diciptakan oleh petualangan Amerika selama beberapa dekade di negara Asia Tengah.

“Mari kita berterus terang. Ini bukan tantangan lokal dan tetangga Afghanistan tidak boleh dibiarkan sendirian dan diharapkan untuk mengatasi tantangan yang sangat sulit ini sendirian,” kata Takht-Ravanchi. [IT/r]
 
Comment