0
Sunday 12 May 2024 - 00:01
Prancis - Zionis Israel:

Prancis Mendesak 'Israel' untuk Segera Menghentikan Invasi Rafah

Story Code : 1134403
Israeli airstrike on risidental areas east of Rafah, Gaza Strip
Israeli airstrike on risidental areas east of Rafah, Gaza Strip
Kementerian Luar Negeri Perancis telah mendesak Zionis Israel pada hari Sabtu (11/5) untuk menghentikan invasi besar-besaran terhadap Rafah, yang terletak di Jalur Gaza selatan.
 
“Kami menyerukan kepada pihak berwenang Zionis Israel untuk segera menghentikan operasi militer ini dan melanjutkan jalur perundingan, satu-satunya cara yang dapat mengarah pada pembebasan segera para sandera dan tercapainya gencatan senjata yang berkelanjutan,” kata Kementerian dalam sebuah pernyataan. Kamis.

Mereka juga menyuarakan keprihatinannya atas invasi Israel ke Rafah, dengan menyatakan bahwa hal itu merupakan ancaman besar bagi warga sipil di daerah kantong tersebut. Warga sipil ini telah menghadapi banyak pengungsian dan “tidak punya tempat aman lagi” di Jalur Gaza, sesuai pernyataan itu.

Zionis 'Israel' memutuskan untuk memperluas invasi Rafah di tengah kemarahan internasional
Kabinet perang Zionis Israel pada hari Jumat (10/5) menyetujui perluasan wilayah invasi pasukan pendudukan Zionis Israel di kota Gaza selatan, Axios melaporkan.

Keputusan ini terjadi meskipun pernyataan Presiden AS Joe Biden baru-baru ini memperingatkan bahwa jika Zionis “Israel” menyerang Rafah, tempat lebih dari satu juta pengungsi Palestina mencari perlindungan, AS akan berhenti memasok peluru artileri, bom untuk jet tempur, dan senjata ofensif lainnya.

💔PS lagi ibu kehilangan anaknya di Rafah… pic.twitter.com/FJOc3B5Zuv
— Jackson Hinkle 🇮🇩 (@jacksonhinklle) 10 Mei 2024

Sumber yang mengetahui rinciannya mengatakan kepada Axios bahwa perluasan operasi militer “terukur” dan bermaksud untuk mengatasi dugaan masalah keamanan tanpa melewati “garis merah” yang dinyatakan Biden.

Sementara itu, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) mengatakan penutupan perbatasan Rafah, yang merupakan satu-satunya jalur darat yang tersedia menuju Jalur Gaza yang terkepung melalui Mesir, akan mempengaruhi pasokan bahan bakar dan bantuan, serta pasokan bahan bakar dan bantuan serta pergerakan warga sipil.

OCHA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rumah sakit di Jalur Gaza akan tidak dapat beroperasi jika pasokan energi tidak dikirimkan kepada mereka dalam waktu 24 jam ke depan.

Zionis Israel telah memblokir semua pintu masuk ke Gaza.
Bayi menghadapi kematian karena kekurangan bahan bakar dan obat-obatan.
Bukankah ini Terorisme?
Bukankah ini Genosida terhadap Bayi?
SEMUA MATA TERLIHAT RAFAH pic.twitter.com/fVjpQLwVS3
— Khalissee (@Kahlissee) 11 Mei 2024

Organisasi tersebut juga menyatakan bahwa semua penyeberangan ke Jalur Gaza selatan tetap ditutup, memutus pasokan dan mencegah evakuasi medis, serta pergerakan staf kemanusiaan.[IT/r]
Comment